Dalami Dugaan “Money Games”, Polisi Periksa Manager PT Q-Net

2088

Lumajang (WartaBromo.com) – Satreskrim Polres Lumajang melakukan pemeriksana pada Manager PT Q-Net. Upaya dilakukan untuk mendalami dugaan penipuan dan cara kerja bisnis Q-net.

Ganang Rindarko (53), warga Pondok Cibubur Blok B2, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok memenuhi panggilan penyidik Polres Lumajang.

Pria yang menjabat sebagai Operasional Manager di PT QN Internasional Indonesia itu dipanggil sebagai saksi kasus ‘money games’.

AKBP Arsal Sahban, Kapolres Lumajang mengatakan jika pemeriksaan Ganang dilakukan pada Senin (9/9/2019) kemarin. Pemeriksaan berlangsung mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Saksi dicerca dengan 45 pertanyaan.

“Banyak pertanyaan sederhana yang diajukan oleh penyidik Tim Cobra namun tak bisa dijawab oleh yang bersangkutan,” jelas Arsal, Selasa (10/9/2019) malam.

Baca Juga :   Pabrik Ilegal MS Glow Grup Diberi Teguran Kedua hingga Pemudi Ditabrak Truk | Koran Online 23 Sep

Selama 7 jam pemeriksaan, beberapa pertanyaan yang tak bisa dijawab yakni seputar sistem kerja Q-Net, formulir customer maupun sertifikat keanggotaan di Q-Net.

Ganang Rindarko bersikukuh tak mau menjawab sejumlah pertanyaan penyidik, setelah mengungkapkan tak memiliki kapasitas untuk menjawab.

Manajer ini mengelak dan menyebutkan pihak yang berhak menjawab seputar sistem cara kerja Q-net adalah direktur perusahaan bernama Ina.

“Dalam waktu dekat saya akan memanggil yang bersangkutan (Ina, Direktur) agar kasus ini segera selesai,” tegas putra daerah dari Makassar tersebut.

Arsal terus melakukan pengembangan kasus ‘money games’ yang menjerat bos PT Amoeba Internasional afiliasi Q-Net, M Karyadi. Ini lantaran korban sudah banyak berjatuhan sejak beberapa tahun lalu.

Baca Juga :   Jamaah Umroh di Probolinggo Gagal Berangkat, hingga Daftar Perusahaan Diduga Sebabkan Kali Welang Berbusa | Koran Online 29 Feb

Korban rata-rata merupakan mahasiswa atau pencari kerja. Mereka diminta melakukan pembelian barang yang diklam sebagai alat kesehatan dengan harga Rp7–Rp10 juta.

Para calon downline ini kemudian diiming-iming penghasilan fantastis dengan cara-cara yang tak masuk akal untuk bergabung dengan PT Q-Net itu. (may/ono)