Mau Investasi? Yuk Ikuti Tips Ini

934

Pasuruan (Wartabromo.com) – Investasi merupakan salah satu langkah untuk memapankan keuangan di masa depan. Nah, bagi para pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi.

Mengutip dari kompas, perencana keuangan Prita H. Ghozie, menyampaikan langkah-langkah untuk memulai investasi.

1. Memahami Profil Risiko

Dalam memulai investasi, pasti ada risiko-risiko yang bakal ditemukan. Makanya, perlu mencari tau profil risiko diri sendiri.

Setiap orang, tentu memiliki profil berbeda-beda. Ada yang agresif, ada yang konservatif dalam berinvestasi atau malah keduanya. Itu bergantung pada bagaimana memposisikan keuangan.

Biasanya, investor milenial cenderung agresif. Itu lantaran belum ada tanggungan keluarga atau kebutuhan mendesak lainnya. Sehingga, return yang diperoleh akan lebih besar.

Baca Juga :   Selain Menipu, QNet Dicurigai Gelapkan Pajak

Meski begitu, kembalikan pada diri sendiri. Sejatinya, tipe manapun dan instrumen apapun, tidak semuanya bisa dibilang paling tepat. Kenali dengan baik profil risiko dan tujuan keuanganmu.

2. Memilih yang Handal

Maksudnya gimana sih?

Jadi, maksudnya begini, ketika akan menentukan akan berinvestasi, pilihlah wadah investasi yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti). Selain berizin, pilih wadah yang juga berlisensi peredarannya.

Tak sampai disitu, perhatikan juga manajer investasi yang akan dipilih. Pilih yang berpengalaman dan cukup handal di bidang investasi.

3. Aset Beragam

Nah, setelah mengetahui profil risiko, langkah selanjutnya adalah meletakkan portofolio investasi di berbagai aset. Bukan hanya saham, tetapi juga obligasi, reksadana, logam mulia dan sebagainya. Pasalnya, jika terjadi penurunan aset, tidak serta merta hangus semua aset.

Baca Juga :   Pelaku Investasi Bodong Bawa Kabur Uang Nasabah Rp500 Miliar, Ditangkap di Bali

Prita menambahkan, ada satu instrumen investasi yang tak boleh luput dari daftar, yakni emas. Menurutnya, emas lebih mudah dijangkau ketimbang investasi lain.

Berdasarkan statistik, potensi kenaikan emas selalu nyaris di atas inflasi, meski tidak sebesar return investasi saham.

Tercatat, 5 tahun kebelakang, harga emas cenderung naik. Sejak Januari-Agustus 2019, kenaikan harga emas sudah hampir 10 persen dengan kenaikan tertinggi tanggal 4 September, yakni Rp 775.000 per gram.

Maka dari itu, Prita sangat menyarankan mendiversifikasikan portofolio. Sebab, emas memudahkan seseorang untuk mencapai kemampuan finansial saat semua aset sedang turun.

Bagaimana, tertarik untuk berinvestasi? (bel/may)