Dedy Yusuf, Tukang Sayur Penakluk Marathon

2188
“Belajar dari Dedy Yusuf, Tukang Sayur asal Lumajang yang berhasil menaklukkan Lomba Marathon di berbagai daerah,”

Laporan : Maya Rahma 

DEDY Yusuf, pria asal Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang baru-baru ini mendapatkan juara pertama lomba lari 200 KM di Jakarta.

Dibalik prestasi yang gemilang di bidang olahraga, siapa sangka jika Dedy selama ini berprofesi sebagai tukang sayur keliling. Bukan seseorang yang terjun secara langsung di bidang olahraga.

“Sebenarnya dan sejujurnya saya bukan atlet lari. Saya hanya tukang jual sayur keliling kampung di daerah/desa Sentul Lumajang,” cerita Dedy kepada wartabromo.com.

Sudah 3 tahun Dedy tertarik menekuni bidang olahraga. Menjadi seorang pelari di usia yang tidak muda lagi, 34 tahun.

Baca Juga :   Kondisi Terkini Erupsi Semeru, Candipuro dan Sekitarnya Diguyur Hujan Abu

Pria dua anak ini mulanya sering melihat event lari di televisi atau sosial media. Dalam setiap lomba lari, hampir semuanya berhadiah uang tunai. Dari situlah Dedy kemudian mulai mencoba jadi pelari.

“Karena kebetulan keluarga saya lagi krisis ekonomi keluarga, banyak hutang sana sini,” akunya.

Apalagi, Dedy harus mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Penghasilannya sebagai penjual sayur keliling belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Dari situlah saya mulai ikut lomba lari. Selain sehat juga dapat rezeki. Toh juga modalnya sedikit cuma sepatu,” jelas Dedy.

Dari semangat itulah, warga Desa ini rutin berlari melatih kemampuannya. Tentu saja disela-sela berjualan sayur.

“Alhamdulillah sampai saat ini masih berprofesi sebagai tukang jual sayur keliling kampung. Lomba lari ini sebagai pekerjaan sampingan,” tutup pria kelahiran tahun 1985 ini.

Baca Juga :   Tiga Sekawan Gelut di Tretes hingga Debit Umbulan Terus Menyusut | Koran Online 9 Ags

Tak sia-sia perjuangan Dedy selama ini. Ia berhasil mengikuti berbagai event lari di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya juara 1 kategori relay marathon Jakarta-Bandung dengan jarak 200 kilometer. Bersama 3 kawannya, Dedy berhasil menyelesaikan rute dengan catatan waktu 18 jam.

Selain lomba tersebut, Dedy juga perna menjuarai Adisutjipto Urban Obstacle Run hingga Surabaya Marathon 2019. Berbagai medali pun berjajar di kediaman Dedy.

“Selain dapat uang kalau menang, tapi intinya pasti dapat sehat. Karena sehat itu mahal,” tegasnya.

Dedy kemudian membagikan tips dan trik bisa menjuarai lomba lari. Tentunya hal ini bisa dilakukan disela-sela pekerjaan sehari-hari.

“Latihan yang rutin dan disiplin. Pola makan di jaga dan istirahat yang cukup. Tetap semangat dalam latihan dan berdoa,” tandasnya. (*)