Hujan, BPBD Probolinggo Masih Droping Air Bersih

1040

Probolinggo (wartabromo.com) – Kekeringan tetap terjadi, meski hujan sudah mengguyur Kabupaten Probolinggo sejak awal November. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga masih melakukan penyaluran (droping) air bersih.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Kabupaten Probolinggo, Anggota Hermanuadi mengakui hujan yang turun tidak sepenuhnya membebaskan Probolinggo dari kekeringan. Hujan yang turun dalam 10 hari terakhir, belum mampu meningkatkan debit mata air.

Di beberapa desa, warga sedikit terbantu, setelah dapat menampung air hujan dan memanfaatkanya.

Dalam sepekan terakhir, petugas BPBD menyalurkan air bersih di 4 titik. Pada 7 November dilakukan di Dusun Gunung, Desa Gunung Bekel, Kecamatan Tegalsiwalan; Dusun Sumbersari dan Dusun Tugu, Desa Kedawung, Kecamatan Kuripan. Kemudian hari ini dilaksanakan di Dusun Watuewuh, Desa Legundi, Kecamatan Bantaran. Air bersih disuplai melalui 1 truk tangki berisi 5.000 liter air bersih.

Baca Juga :   Warga Desa Sariwani Konsumsi Air Hujan

“Kami masih melakukan penyaluran air bersih. Ada beberapa titik yang meminta untuk tetap disuplai air bersih. Namun, jumlah lebih sedikit dibandingkan sebelum ada hujan,” kata Anggit pada Minggu, 10 November 2019.

Anggit mengatakan kemungkinan permintaan droping air bersih akan tetap berlangsung. Hal itu berdasarkan dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Di mana ada Intrusi Massa udara kering dari Belahan Bumi Selatan (BBS) melintasi wilayah Australia bagian Utara di depan muka intrusi. Sehingga, kondisi massa udara akan menjadi lebih lembab dan mendukung potensi konveksi kuat.

Massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT. Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga :   Kemenkeu Gerojok Rp 2 M, Bantu Pipa Air Bersih 10 Desa di Pasuruan

Sementara daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang kuat terdapat di Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Terdapat Siklon Tropis NAKRI di Laut Cina Selatan, dan sirkulasi siklonik di Samudera pasifik Timur Filipina dan di Papua (925/850mb). Konvergensi dan belokan angin memanjang dari Sumatera hingga Laut natuna, Kalimantan bagian timur dan Papua.

“Dari peringatan tersebut di atas, maka wilayah Kabupaten Probolinggo dan daerah Jawa Timur pada umumnya, dalam 3 hari ke depan akan terasa panas,” tandas mantan Kepala Bappeda itu. (cho/saw)