Pencak Silat jadi Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan

1481

Jakarta (WartaBromo.com) – United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) tetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan. Penetapan ini dinilai sebagai penghormatan dunia terhadap budaya Indonesia.

Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan tersebut menetapkannya dalam sidang di Bogota, Kolombia, pada Kamis, 12 Desember 2019.

Dalam keterangan tertulis, Presiden Jokowi mengungkapkan, Pencak silat bukan sekadar olahraga beladiri khas Indonesia yang begitu populer di Nusantara.

“Tapi juga adalah warisan budaya luhur yang mengandung falsafah, spiritualitas, dan kesenian,” ungkap Jokowi.

Karena itulah, penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda oleh PBB ini ditegaskannya merupakan penghormatan dunia bagi tradisi dan kebudayaan Indonesia.

Baca Juga :   Belajar Membatik Pasedahan Suropati, Sembari Habiskan Akhir Pekan di PJB

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, Nadjamuddin Ramly, pada hari penetapan itu mengungkapkan, sebagai jenis seni bela diri, pencak silat merupakan warisan luhur dari generasi ke generasi.

UNESCO menetapkan tradisi bela diri Indonesia itu sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia, dilandaskan lebih pada nilai, makna, maupun filosofi yang dikandungnya. Ada Empat aspek nilai pada pencak silat yakni mental-spiritual, pertahanan diri, seni, dan olahraga.

Sekadar informasi, Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO mengadakan sidang pada 9-14 Desember 2019 di Bogota, Kolombia dan diikuti oleh delegasi di antaranya Duta Besar/Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO Surya Rosa Putra.

Selain itu ada Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Priyo Iswanto, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly, bahkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Baca Juga :   KKN 2019 STEBI Sidogiri Bantu Kembangkan Potensi Desa Wisata Sumberrejo

Sebelumnya, dalam sidang, 24 negara anggota komite membahas enam nominasi In need of Urgent Safeguarding, 42 nominasi Representative List, dan tiga proposal register of Good Safeguarding Practices.

Sekretariat UNESCO memberikan penebalan terkait pentingnya basis data kebudayaan selain juga proses inventori kekayaan budaya, termasuk Pencak Silat. (red)