Tembus Rp 1,7 juta, Tarif Jip Bromo Dikeluhkan

30140

Sukapura (wartabromo.com) – Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kecewa. Pasalnya tarif jip tembus hingga Rp1,7 juta, naik 2 kali lipat dari batas maksimal saat sesi tinggi (high season).

Tingginya kunjungan di wisata Gunung Bromo pada libur Natal dimanfaatkan oleh sejumlah oknum pelaku wisata. Sejumlah makelar atau kebir yang berada di sepanjang jalan menuju Gunung Bromo memberhentikan wisatawan.

Cara ini digunakan untuk menawarkan sewa jip dengan harga yang sangat tinggi. Tarif yang ditawarkan hingga Rp 2 juta rupiah, sepaket dengan tiket masuk Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

“Awalnya saya ditawari harga dua juta, kemudian turun ke harga satu juta tujuh ratus ribu rupiah (Rp1,7 juta) plus tiket. Namanya juga ingin ke Bromo, ya kita ambil jipnya, Mas. Saya memang tidak memesan dulu (booking) jip Bromo jauh hari. Karena keterbatasan akses informasi,” kata Endar, salah satu pengunjung Bromo asal Jakarta.

Baca Juga :   Pemkab Probolinggo Batalkan Proyek DAK Senilai Rp71 Miliar

Berbeda dengan Endar yang bertransaksi di jalanan, Kemal Mustofa mengaku ditawari jasa jip di penginapan. Di salah satu penginapan yang jauh dari Cemoro Lawang itu, ia ditawari Rp1 juta per jip.

“Namun, ketika hari yang sudah ditentukan justru jipnya tidak ada. Ya, kami kecewa dan akhirnya cari sendiri di luaran dengan harga 1,5 juta rupiah,” terang wisatawan asal Kota Depok itu.

Baca juga : Wisatawan Bromo Naik 300% di Penghujung Tahun

Sementara itu, Novel dibuat terkecoh oleh ulah oknum sopir jip. Dengan harga Rp1 juta, ia dijanjikan ke Penanjakan 1 di wilayah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Namun, nyatanya ia diantar ke Penanjakan 2 atau Seruni Poin di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Kejari Dalami Keterlibatan Empat Nama di Pusaran Kasus Dispora hingga Kasus Positif Kabupaten Pasuruan Tembus 201 Orang | Koran Online 18 Juni

“Tentu saja saya kecewa, apalagi parkirnya sangat jauh,” kata pengunjung asal Kabupaten Tuban itu.

Terpisah, Pendi, salah satu sopir jip Bromo, tak membantah adanya kenaikan itu. Namun, ia mengatakan tak semua pemilik atau sopir jip memanfaatkan momentum liburan Nataru dengan menjual harga mahal. Ia menuturkan rata-rata harga sewa jip sesuai peraturan yang berlaku.

“Itu oknum yang bermain, Mas. Karena ada makelar yang menyetop mobil. Makanya kami sarankan agar yang berkunjung ke Bromo lebih baik booking jip dari jauh hari, agar terhindar dari lonjakan harga yang tak masuk akal, atau bisa memesan pada pemilik yang sudah ada di Sukapura,” kata Pendi. (saw/saw)