Di Atas Tongkang, Ratusan Pejabat Pemkot Probolinggo Dilantik

2152

Mayangan (wartabromo.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo lakukan mutasi terhadap 359 pejabat. Menariknya, pelantikan dilakukan di atas Kapal Tongkang Arum Manis di perairan Selat Madura, Senin (30/12/2019).

Di tengah terik matahari, Wakil Wali Kota Probolinggo, HM Soufis Subri mengambil sumpah ratusan pejabat. Pejabat yang terbiasa dengan dinginnya ruangan ber-AC pun selama dua jam prosesi pelantikan terlihat kepanasan dan gerah.

“Kami dan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, punya pertimbangan khusus. Ingin men-delivery (mengirim, Red) pesan bahwa mutasi bisa di mana pun. Sama dengan kesiapan kita berada di OPD (organisasi perangkat daerah, Red) manapun,” tandasnya.

Pesan itu, kata Subri, menjadi ASN itu tidak boleh mengeluh dalam melayani masyarakat. Karena masyarakat tidak mengeluh dalam bekerja. Iapun mencontohkan, nelayan yang tetap tegar meski setiap hari menghadapi ombak dan angin di tengah laut dan di bawah terik matahari.

Baca Juga :   PPKM Darurat, Penumpang Kereta Api Menurun Drastis

“Kita yang kerja di ruangan ber-AC, sudah mengeluh. Karena itu, kami ingin menanamkan semangat pantang menyerah di kalangan ASN Pemkot Probolinggo. ASN tetap siap menghadapi tantangan apa pun ke depan,” lanjutnya.

Di atas tongkang itu, Wakil Wali Kota ingin menyampaikan penegasan, tidak ada dikotomi organisasi perangkat daerah (OPD) basah dan kering. Bahkan juga tak ada dikotomi antara OPD dengan anggaran dan jumlah staf besar, dengan yang anggaran dan jumlah stafnya kecil.

Pemkot Probolinggo sendiri, akan diklasifikasikan OPD dengan bintang. Ada OPD bintang 1, OPD bintang 2, OPD bintang 3, dan OPD bintang 4. Semakin banyak bintangnya, semakin bagus OPD tersebut. “Bisa jadi OPD yang anggaran dan stafnya kecil, tapi jadi OPD bintang 4,” ujar politisi Partai Demokrat itu.

Baca Juga :   Ini Ciri-ciri Rokok Ilegal

OPD bintang 4 adalah OPD dengan kreativitas tinggi. Apa istimewanya OPD bintang 4? Subri menggambarkannya pada daerah lain yang menerapkan hal ini. “Apapun yang diminta OPD, di-ACC oleh bupatinya. Menjadi OPD andalan,” jelasnya.

Wawali menegaskan, dasar mutasi bukan perasaan suka atau tidak (like and dislike). “Melainkan riwayat kinerja pejabat berdasarkan data yang diterima Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dan kami,” tandas Subri. (saw/ono)