AQUA Keboncandi Serah Terima 3.560 Bibit Pohon

1525
Untuk Program Konservasi Sumber Daya Air

Pasuruan (Wartabromo.com) – Kepedulian terhadap kelestarian sumber daya air menjadi fokus AQUA Keboncandi Pasuruan. Kelestarian itu terwujud dengan penyerahan 3.560 bibit pohon kepada masyarakat, Kamis (9/1) kemarin.

Untuk kegiatan positif ini, AQUA Keboncandi bermitra dengan yayasan FIELD Indonesia. Penyerahan bibit dan tanam pohon kepada masyarakat penerima manfaat ini digelar di Desa Tempuran Kecamatan Pasrepan.

Program konservasi air ini merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dikalkulasi ini merupakan tahun kesepuluh dari program konservasi sumber daya air.

SIAP TANAM: Para stakeholder AQUA Keboncandi usai menerima bibit pohon siap tanam.

Kepala Pabrik Aqua Keboncandi, M. Fahroni dalam sambutannya menyampaikan acara ini bertujuan untuk menghijaukan kembali daerah yang menjadi sumber resapan air yang ada di Pasuruan serta mengembalikan kebaikan alam yang telah kita nikmati selama ini.

Baca Juga :   Pemkab Pastikan Tunda Pembangunan Kantor Baru Senilai Rp 44 Miliar

“Danone-AQUA mempunyai visi yang diemban, yaitu One Planet One Health. Melalui suatu pemahaman bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki hubungan yang sangat erat untuk selalu menjaga agar bumi sehat dan lestari,” kata Fahroni.

Bibit pohon yang diserahterimakan berupa bibit endemic. Seperti, cemara dan kesek. Lalu, bibit pohon buah, seperti Karika, Alpukat, Duren, Manggis, rambutan dan kelengkeng.

Tak ketinggalan, Aqua juga membuat 4 buah sumur resapan berbahan recycle plastik program konservasi air tahun 2019 kepada 4 kelompok tani (KT). Di antaranya, KT Tani Wonorejo, KT Tuyowono, KT Ampelsari dan KT Gondosuli. Selain itu, juga diperuntukkan pada komunitas Bala daun & AM. Cinta damai Pasuruan.

Baca Juga :   AQUA Keboncandi dan OPA PATAS Lakukan Aksi Nyata Peduli Sampah
DLH: Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Heru Farianto menyerahkan bibit kepada salah satu stakeholder, Kamis (9/1) lalu.

Penyerahan dan penanaman bibit pohon simbolis ini disaksikan beberapa instansi terkait. Mulai dari dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Dinas kehutanan Provinsi, TNBTS, Perum Perhutani, Muspika kecamatan Pasrepan dan Kepala Desa Tempuran.

Heru Farianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa dampak kegiatan penanaman pohon dan pembuatan sumur resapan ini memang tidak bisa secara langsung dirasakan.

Setidaknya dibutuhkan waktu selama puluhan tahun agar aliran air tanah menuju ke down stream area dari Kecamatan Pasrepan akibat infiltrasi hasil penanaman pohon dan membutuhkan waktu sedikitnya 9 tahun untuk aliran air tanah dari sumur-sumur resapan sampai di area tersebut.

Namun, menurutnya kegiatan ini sudah selayaknya dipuji. Mengingat adanya upaya pelestarian sumber daya air di daerah lepasan (discharge area) melalui perlakuan yang tepat di bagian imbuhan atau recharge area. (day/*)