Tanggul Sungai Wrati Beji Jebol, Permukiman hingga Sawah Kebanjiran

1404
Diduga Akibat Galian Pipa Gas Rendah

Beji (WartaBromo.com) – Tanggul sungai Wrati di Dusun Gersikan, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan jebol. Akibatnya, air meluber ke permukiman.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada hari Kamis, (23/01/2020) sekira pukul 03.00 WIB.

Tanggul ini jebol sekitar 2 meter hingga aliran air meluber ke sawah dan permukiman, setelah debit air meninggi setelah hujan mengguyur.

Sejumlah warga memperkirakan, sedikitnya 12 hektare sawah di sekitar tanggul jebol, terendam. Selain itu, puluhan rumah warga juga ikut terendam banjir.

Tercatat air meluber ke beberapa Dusun maupun Desa di Kecamatan Beji, di antaranya Karangkletek, Kedungringin, hingga Cangkringmalang.

“Kami mengkhawatirkan kalau tidak segera ditangani akan bisa menenggelamkan permukiman. Apalagi, urukan bekas galian pipa PGN kurang tinggi,” ujar Hendrik, seorang warga, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga :   Tak Serahkan LPj, Dana Bantuan Keuangan Parpol Terancam Tak Cair

Hendrik menyinggung jaringan atau pipa gas tersebut, sebelumnya digali terlalu rendah, tak memperhitungkan posisi tanggul. Menurutnya, kondisi itu membuat tanggul menjadi tak kokoh, mudah tergerus hingga jebol, karena tak kuat menahan air hujan.

Mengatasinya, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, telah membangun tanggul sementara, berupa pasir dalam sak.

Terhitung, 200 sak pasir telah dipasang, hingga sementara waktu air sungai tertahan dan tak terdapat lagi luberan.

“Selain dengan sak berisi pasir, kami juga menahannya dengan sesek bambu dari pemerintah daerah. Jumlahnya ada 6, berukuran 2×3 meter juga menahannya dengan terpal agar lebih kuat,” ungkap Khusaini, Sekertaria BPBD Pasuruan.

Ia juga mengungkapkan, solusi ke depan tanggul tersebut harus segera dibangun kembali. “Harus segera diplengseng,” tandasnya.

Baca Juga :   Khofifah Sambangi Korban Atap Ambruk

Dari pantauan, luberan air dari tanggul sebelumnya, sampai saat ini masih menggenang di persawahan maupun permukiman dengan kedalaman 10-30 sentimeter.

Sementara itu, banjir juga merambah di jalanan sepanjang viaduk Gempol. Akibatnya, pada pagi hingga siang ini, laju kendaraan di jalan raya menuju Porong, Sidoarjo maupun Surabaya tersebut terganggu. (trn/ono)