Mitos Pernikahan “Terlarang” Antara Orang Lamongan-Kediri

5686

Pasuruan (Wartabromo.com) – Pernah mendengar mitos orang Lamongan dilarang menikah dengan orang Kediri? Mitos ini diketahui berkembang dari kisah Panji Laras dan Panji Liris di Lamongan.

Begini kisahnya.

Konon, Adipati Kediri mempunyai 2 putri kembar, yakni Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi. Kala itu juga, tersiar kabar, Adipati Lamongan, Raden Panji Puspokusumo, memiliki putra kembar. Mereka adalah Panji Laras dan Panji Liris.

“Raden Panji Puspokusumo itu keturunan Raja Majapahit ke-14 Hayam Wuruk,” cerita M. Navis, pemerhati sejarah Lamongan, dinukil dari detik.

Dijelaskan, Adipati Kediri yang mengetahui kabar tersebut, ingin menjadi besan Adipati Lamongan. Merasa heran dengan permintaan itu, Raden Panji Puspokusumo mengajukan beberapa persyaratan.

Baca Juga :   Di Pasuruan, Pernikahan Tanpa Restu Orang Tua Mulai Berkurang

Persyaratan yang harus dipenuhi Adipati Kediri antara lain:

  1. Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi harus memeluk Islam;
  2. Mempelai wanita yang harus melamar pihak pria;
  3. Mempelai wanita harus datang ke Lamongan dengan membawa hadiah berupa gentong air dan alas tikar yang terbuat dari batu.

Adipati Kediri setuju dengan semua persyaratan Adipati Lamongan.

Singkat cerita, Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi berangkat ke Lamongan diiringi rombongan. Sedangkan Panji Laras dan Panji Liris menjemput iring-iringan di tapal batas Lamongan. Sesuai perintah Ayahnya, mereka berdua pergi ditemani Patih Lamongan, Ki Patih Mbah Sabilan.

Siapa sangka, Lamongan saat itu dalam kondisi banjir. Hal itu membuat Andansari-Andanwangi mengangkat kain yang dikenakan hingga terlihat bagian kaki sampai paha.

Baca Juga :   Jimat, 'Siji Sing Dirumat'

Kondisi itu membuat kaki Andansari-Andanwangi yang berbulu lebat terlihat oleh Panji Laras dan Panji Liris.

“Panji Laras dan Panji Liris menolak menikahi mereka serta meminta rencana pernikahannya dibatalkan,” imbuhnya.

Andansari-Andanwangi yang mendengar lamaran dibatalkan, merasa terhina dan malu. Mereka memutuskan untuk bunuh diri di hadapan putra kembar Raden Panji Puspokusumo.

Kabar mengejutkan itu sampai di telinga warga Kediri. Mereka murka dan mengibarkan bendera perang. Panji Laras-Liris, Ki Patih Mbah Sabilan, dan Raden Panji Puspokusumo terbunuh dalam perang tak terhindarkan itu.

Namun sebelum gugur, Adipati Lamongan, Raden Panji Puspokusumo sempat berpesan agar anak cucunya tidak ada yang menikah dengan orang Kediri. Pesan inilah yang melatarbelakangi munculnya mitos larangan menikah antara orang Lamongan dan Kediri.

Baca Juga :   Mitos Pernikahan Jawa Sunda yang Dilarang, Konon Ini Asal Muasalnya

Berdasarkan kisah ini juga, tradisi wanita melamar pria di Lamongan berkembang. (bel/ono)