Probolinggo Ingin Swab secara Mandiri, Tak Bergantung Provinsi; Ini yang Dilakukan

3300

Kraksaan (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo akan melaksanakan tes swab corona secara mandiri, tak bergantung pada alat milik Pemprov Jawa Timur. Keputusan itu diwujudkan dengan akan datangkan cartridge untuk test cepat molekuler.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Joelijanto, kemungkinan hal itu sudah terealisasi pada pekan depan. Saat ini, pihaknya tengah mendatangkan cartridge untuk alat test cepat molekuler (TCM). Alat ini, sebenarnya digunakan untuk tes penyakit tuberculosis (TBC).

“Alat itu sama dengan PCR. Kita punya di Rumah Sakit Waluyo Jati dan Puskesmas Sumberasih. Itu tinggal ganti cartridge-nya, kita akan bisa melakukan pemeriksaan seperti Provinsi Jawa Timur,” terang dokter Anang.

Baca Juga :   Juama, Besarkan Tiga Anak Difabel Sendirian

Dengan mengganti cartridge, alat tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi corona. Fungsinya sama alat PCR (Polymerase Chain Reaction), metode pemeriksaan virus corona. Dengan begitu, tes swab dapat dilakukan dengan cepat. Tanpa harus menunggu dari Surabaya yang hasilnya paling cepat diketahui dalam 4-5 hari.

“Kami terus berjuang mendapatkan cartridge itu. Alhamdulillah, minggu depan, moga-moga tidak meleset, akan datang di Kabupaten Probolinggo. Dengan begitu, dalam hitungan jam sudah bisa menetapkan positif (hasil tes swab, red). Mohon doanya, karena cartridge ini sudah didapat,” lanjutnya.

Dokter Anang mengatakan peningkatan jumlah reaktif rapid test, harus diantisipasi dengan cepat. Karena itu, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, memerintahkan Gugus Tugas Covid-19 untuk mencari alat swab. Tidak menunggu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Itu karena alat milik provinsi dipakai banyak daerah. Sehingga penentuan pasien positif Covid-19, menjadi lambat.

Baca Juga :   Muslim Tengger, Berpuasa di Tengah Mayoritas Umat Hindu

“Bupati konsen sekali dalam penanganan corona ini. Karena itu untuk mempercepat proses pendeteksian kami melakukan pengadaan cartridge tersebut. Ke depan, Kabupaten Probolinggo bakal memiliki alat tes sendiri. Lebih efisien dan hemat waktu,” imbuh Anang.

Meski jumlah pasien positif di daerahnya, terus meningkat, bukan berarti pihaknya gagal. Melainkan, hal itu upaya keras untuk memotong peredaran corona. Dengan terus diperketat dan ditemukan, maka warga lain semakin aman.

“Kami terus berupaya menemukan warga yang positif. Ini merupakan langkah kami untuk menekan peredaran corona. Jika kami longgar, maka dikhawatirkan semakin banyak yang terjangkit,” tegas Kadinkes Kabupaten Probolinggo tersebut. (saw/saw)