Mengenal Bagaimana Bulan Purnama Mempengaruhi Gelombang Pasang di Lautan

4383

Pasuruan (Wartabromo.com) – Bukan rahasia lagi, jika pasang surut air laut dapat diketahui dari keberadaan Bulan Purnama. Tapi, apakah ada yang tahu bagaimana fenomena tersebut terjadi?

Dalam laporan penelitian yang dilakukan tim Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dituliskan, permukaan air laut yang berbatasan dengan pantai, tidak pernah memiliki nilai ketinggian tetap. Melainkan bergerak naik turun dengan periode siklus yang berbeda.

Hal ini disebabkan pengaruh gaya tarik benda-benda langit terutama gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.

Selama periode satu bulan, variasi harian dari rentang pasang surut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Pasalnya, meski massa matahari jauh lebih besar dari massa bulan, gaya pembangkit yang dihasilkan bulan jauh lebih besar, yakni sebesar 53% dari total gaya keseluruhan. Hal itu lantaran jarak bulan lebih dekat ke bumi.

Baca Juga :   Kapal Batu Bara asal Kalsel Terdampar di Pantai Tempursari

Nah, gaya tarik gravitasi tersebut, menarik air laut ke arah Bulan dan Matahari. Hal itu akan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi (sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital Bulan dan Matahari).

Pasang surut purnama (spring tide) terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam suatu garis lurus. Saat itu, akan terjadi pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. (bel/may)