Datangi Balai Wartawan, Gus Ipul Soroti Banjir di Kota Pasuruan

2815

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Calon Wali kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) datangi Balai Wartawan Pasuruan, Jumat (25/09/2020). Kondisi Kota Pasuruan yang masih sering banjir jadi sorotan.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur 2 periode ini mampir ke Balai Wartawan Pasuruan setelah penandatangan pakta integritas pemilu sehat dan jurdil yang di gelar Bawaslu Kota Pasuruan. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyoroti beberapa masalah menonjol di Kota Pasuruan.

Ia mengatakan, banjir menjadi masalah setiap tahun bagi sebagian masyarakat di Kota Pasuruan. Menurutnya, Pemerintah Kota harus segera menuntaskan persoalan itu dengan cara-cara yang jelas.

Langkah yang sepatutnya dilakukan di antaranya bersinergi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jatim terkait penanganan banjir.

Baca Juga :   Retribusi 6 Pasar di Kota Pasuruan Dibebaskan Selama 3 Bulan

“Penanganan ini harus sinergi, kalau nggak, nggak akan selesai,” ujar Gus Ipul saat berada di balai wartawan yang ada di Jl Alun-alun Utara 06 tersebut.

Sinergi itu harus dilakukan, karena sebagian besar kewenangan sungai yang ada di Kota Pasuruan ada pada pusat maupun provinsi. Sehingga domain tanggung jawab lebih pada Kementerian PUPR maupun Pemprov Jatim.

“Ada penanganan jangka pendek, jangka menengah, ada jangka panjangnya,” tuturnya.

Menurutnya, semua penanganan harus ada skenario yang terukur. Hal itu dilakukan agar proses penanganan masalah banjir cepat teratasi.

“Menurut saya, semua penanganan harus ada skenario yang terukur,” tandasnya.

Ia mengatakan, gagasannya dalam mengatasi permasalahan banjir ini harus lebih dulu dilakukan. Bersinergi dengan Pemprov Jatim terkait anggaran dan skema pembangunan harus tetap terukur.

Baca Juga :   Pengadilan Mediasi Sengketa Lahan di Karangketug

“Banjir harus selesai,” tutup Gus Ipul.

Diketahui, banjir di wilayah Kota Pasuruan sering terjadi karena meluapnya sungai welang maupun sungai gembong. Akibatnya, setiap musim hujan ratusan rumah di Kota Pasuruan terendam banjir. (don/ono)