Sukapura (wartabromo.com) – Warga mendesak jalan di depan Balai Desa Sapi Kerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo dilebarkan. Sebab, tambahan trotoar dianggap rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Ruas jalan ini, merupakan bagian dari Proyek Perawatan Perbaikan Jalan Provinsi atau Provincial Road Improvement Maintenance (PRIM) Tongas-Sukapura. Sesuai perencanaan, jalan di dekat fasilitas umum diprioritaskan ada trotoar, yang menjadi bagian dari jalan berkeselamatan.
Namun, karena berada di tikungan, adanya trotoar justru dianggap tidak tepat oleh warga. Apalagi ruas antara SDN dan Balai Desa Sapi Kerep tersebut sempit dan berkelok. Sehingga dinilai berpotensi akan menimbulkan lala lantas.
“Kalau boleh kami usul, jalan depan Balai Desa Sapi Kerep dilebarkan. Karena bahaya, tikungan jalannya sempit, terus ada trotoar makin tambah sempit. Rawan kecelakaan, utamanya bagi mereka yang tidak hafal kondisi jalan,” kata Prasojo, warga Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura pada Sabtu, 26 September 2020.
Secara umum, kata Prasojo, pengerjaan proyek PRIM itu sangat bagus. Jalan menuju Bromo sangat bermanfaat bagi masyarakat dan wisatawan. Karena jalan sepanjang Sukapura ke Bromo sudah mulus dan lebar.
“Proyek PRIM sudah bagus dan hasilnya dirasakan langsung masyarakat atau pun wisatawan yang lewat. Jalan berlubang dan bergelombang sudah gak ada,” tandas penyedia jasa wisata itu.
Terkait keluhan warga tersebut, Kabid Bina Marga DPUPR setempat, Asrul Bustami menyebut, jika keberadaan trotoar itu sesuai perencanaan. “Iya trotoar kita diskusikan lagi. Memang di perencanaan ada trotoar, Mas. Coba nanti kita pertimbangkan apakah bisa dipersempit. Memang aturannya untuk fasilitas umum, termasuk sekolah diprioritaskan ada trotoar,” katanya.
Proyek tersebut ditarget selesai pada 6 November mendatang. Saat ini, pelaksana proyek mengklaim progres pengerjaannya mencapai 78 persen. “Kami saat ini kebut sisa pengerjaan proyek PRIM yang belum selesai. Ada pengaspalan, beton tepi jalan, rambu-rambu marka yang belum selesai,” pangkas Asrul.
Proyek pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) dilaksanakan sepanjang 57 kilometer (km). Pelaksananya adalah PT. Adika Raya Persada dengan nilai kontrak Rp57.019.020.000. Berupa paket pemeliharaan rutin, berkala dan rehabilitasi ruas jalan koridor KSPN.
Pekerjaan meliputi rehabilitasi 13 km dan pekerjaan rutin 44 km, ruas yang dikerjakan di antaranya berlokasi di Tongas-Lumbang, Lumbang-Lambang Kuning, dan Lumbang-Madakaripura.
Kemudian ruas Sukapura-Lambang Kuning, Sukapura-Ngadisari, Ngadisari-Lautan Pasir Bromo, dan Ngadisari-Cemorolawang.
Proyek kerjasama dengan pemerintah Australia itu, kemudian diverifikasi kualitasnya. Dari verifikasi tahap I, Pemkab Probolinggo mendapat pengembalian dana atau rembes (reimburse) sebesar Rp4,5 miliar. Pada verifikasi tahap II, mendapat rembes senilai Rp6.442.300.000. Pengembalian dana itu, masih proses pencairan. (saw/ono)