Sinau Bareng, Program Pemkab Lumajang Izinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah

2480

Lumajang (wartabromo.com) – Siswa-siswi di Kabupaten Lumajang mulai diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka pada Kamis (12/11/2020). Namun demikian, hanya 25% siswa yang diperbolehkan masuk kelas tiap harinya.

Program belajar ini dinamai dengan Sinau Bareng. Sesuai namanya, meski belajar di sekolah namun siswa tak perlu mengenakan seragam. Proses belajar pun tidak full time, alias hanya beberapa jam saja dengan sistem shift.

Siswa dengan jam masuk pagi, maka akan pulang siang tanpa istirahat. Kemudian dilanjutkan dengan shift berikutnya.

“Jadi program ini merupakan kelanjutan dari mekanisme pembelajaran yang ada saat ini, mulai daring, Guru Sambang dan sekarang Sinau Bareng,” jelas Thoriqul Haq, Bupati Lumajang dalam keterangan resmi di portal berita Pemkab Lumajang.

Baca Juga :   Tolak Tukar Guling Tanah, Petani Senduro Wadul Dewan

Cak Thoriq menambahkan, pelaksanaan program ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya, sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan lain sebagainya.

Selain itu, hanya 25% siswa yang bisa ‘Sinau Bareng’ dalam satu kelas. Sirkulasi udara dan jarak antar siswa juga diperhatikan.

Bupati Lumajang kemudian menegaskan, kegiatan ini tidak wajib dilakukan. Sekolah jenjang SD/MI, SMP/MTs boleh memilih salah satu dari tiga program pemerintah itu. Orang tua juga berhak tak memberi izin kepada anak, jika khawatir akan kesehatan si buah hati.

“Jadi nanti zonasinya berbasis desa dan kecamatan, kalau wilayah yang zonasinya kategori merah tentu tidak diperkenankan menjalankan Program Sinau Bareng, kalau desa itu pengendalian Coronanya bagus, tentu Program Sinau Bareng ini bisa dilaksanakan dan dijalankan,” terang Cak Thoriq.

Baca Juga :   Kemendikbud Belum Putuskan soal Jadwal Masuk Sekolah

Untuk itu, Dinas Kesehatan Lumajang yang akan mengontrol langsung program ini. Termasuk jika ada kluster baru Sinau Bareng di sebuah sekolah, maka program akan dihentikan sementara.

Sebagai informasi, menurut pantauan WartaBromo, sekolah yang sudah melaksanakan program tersebut di antaranya SMP Negeri 1 Kunir dan SDN Citrodiwangsan 2.

Sementara sampai saat ini, konfirmasi positif di Lumajang mencapai 1.041 warga. Dengan rincian 792 warga sembuh, 100 pasien dirawat di Rumah Sakit, 35 isolasi mandiri dan 114 lainnya meninggal dunia. (may/ono)