Bayi Bisa Kerasukan Jin, Kenali Tanda-tandanya

8623

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Bukan hanya orang dewasa, bayi pun berpotensi kerasukan jin. Hal ini disebabkan karena kondisi bayi cenderung lemah dan tak bisa melakukan perlawanan.

Sayangnya, sejauh ini tidak banyak orang tua menyadari tanda-tanda bayi sedang dirasuki jin. Mengapa? sebab tangisan pada bayi cenderung dianggap sebagai bentuk rasa lapar atau sekedar tidak nyaman dengan popoknya.

Padahal, sebagai orang tua harus bertindak cepat jika bayi menunjukkan tanda-tanda aneh. Lantas, apa saja tanda-tanda bayi sedang kerasukan jin?

Dinukil dari kumparan.com, ada tiga tanda bayi sedang dirasuki jin. Apa saja? Yuk, simak!

1. Menangis dengan Keras dan Menghentakkan Kaki

Tanda pertama yang paling mudah diketahui adalah dari tangisan bayi. Umumnya, bayi yang kerasukan jin akan menangis dengan kencang.

Baca Juga :   Bayi di Kebun Kopi Bakal Dikirim Ke PSAB Sidoarjo

Tangisan tersebut akan semakin kencang hingga membuat seluruh tubuh bayi memerah. Serta, kedua kaki bayi akan dihentakkan kuat. Hal ini karena dalam tubuh bayi merasakan panas.

2. Tatapan Bayi Terfokus Pada Salah Satu Sudut Ruangan saat Menangis

Tidak hanya menghentakkan kaki saja, mata bayi yang kerasukan jin akan melihat ke satu sudut ruangan. Tatapan ini umumnya disertai dengan tangisan yang keras hingga suara bayi bergetar.

Tatapan tersebut sebenarnya sedang menunjukkan bahwa dirinya tengah melihat sosok ghaib. Sayangnya, tidak banyak orang tua yang menyadari hal ini.

3. Tangisan Tidak Berhenti dan Suhu Tubuh Meninggi

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh bayi selain menangis sebagai bentuk komunikasi. Pun demikian saat bayi sedang dirasuki oleh makhlub gaib.

Baca Juga :   Jangan Salah Pilih, Bun! Ini Tips Memilih Popok Terbaik Untuk Bayi

Tangisan pada bayi bahkan tidak kunjung berhenti sekalipun sudah diberi ASI dan digendong. Semakin lama suhu tubuh bayi yang dirasuki oleh jin akan meninggi secara signifikan.

Apabila mendapati tanda-tanda di atas, sebagai orang tua tentunya harus mawas diri. Jangan mengabaikan begitu saja karena hal tersebut bisa menjadi hal serius yang bisa menggangu psikologis anak saat dewasa. (trj/may)