Sempat Ditutup Karena Tak Patuh Prokes, Gantangan Burung Pasar Karangketug Dibuka Kembali

701

Pasuruan (Wartabromo.com) – Gantangan burung di Pasar Karangketug, Kota Pasuruan yang terpaksa ditutup lantaran kondisi pandemi akhirnya kembali dibuka untuk umum.

Informasi yang didapatkan wartabromo.com, Gantangan burung Pasar Karangketug, Kota Pasuruan dibuka oleh Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada bulan April lalu.

Namun terpaksa ditutup lantaran ketidakpatihan peserta maupun pengunjung terhadap aturan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan menjauhi kerumunan.

Kepala UPT Pasar Kota Pasuruan, Ridho Wijaya mengatakan selain karena masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan covid 19, penutupan juga akibat adanya pembangunan pasar Karangketug.

“Karena kan pembangunan itu tidak hanya di blok loak namun juga di blok pasar burung,” kata Ridho, Rabu (15/09/2021).

Baca Juga :   Barang Ludes, Sebagian Pedagang Pasar Karangketug Belum Bisa Kembali Jualan

Namun begitu, per hari ini, UPT Pasar Kota Pasuruan menerbitkan surat yang mengizinkan gantangan burung dibuka kembali dengan dua catatan yang harus dipatuhi peserta gantangan.

Dua catatan tersebut antara lain, para peserta gantangan tetap menjaga protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan. Kedua, tidak mengganggu jalannya proses pembangunan di Pasar Karangketug, khususnya di kios pedagang burung dan pakan burung.

Terpisah, salah satu anggota komunitas pecinta burung Kota Pasuruan, Catur Yudho Nugroho mengatakan, bahwa para peserta gantangan burung akan taat dengan prokes.

Ia berharap Pemkot tidak menutup gantangan burung menyusul status PPKM level 2 Kota Pasuruan. Hal ini menurutnya, karena dengan digelarnya gantangan burung makan bisa berdampak sektor-sektor ekonomi yang lain.

Baca Juga :   Pasar Karangketug Terbakar, Tiga Mobil Damkar Dikerahkan

“Kalau gantangan burung boleh digelar, pasti akan berdampak ke yang lain. Misalnya penjual burung, penjual pakan, pembuat sangkar dan lain-lain,” kata Catur. (tof/yog)