Probolinggo (WartaBromo) – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak kurang dari 3 tahun. Sejumlah persiapan telah disusun oleh pihak penyelenggara. Lantas dimanakah peran media massa dalam pesta demokrasi 5 tahunan itu?
Ketua PWI Probolinggo, Suyuti menyebut, media massa berperan sebagai wasit dalam tahapan Pilkada maupun Pemilu 2024. Bukan pemain, seperti dalam permainan sepakbola. Jika media berposisi wasit sekaligus pemain, maka permainan akan kacau balau.
“Karena sekali salah langkah, kita bisa hancur dan yang terkena imbasnya adalah masyarakat. Jurnalis memiliki peran untuk menyukseskan pemilu serta memberikan pendidikan politik,” ucapnya dalam Media Gathering KPU Kota Probolinggo, Rabu (15/12/2021).
Dalam pesta demokrasi, media juga menghadapi masalah. Seperti faktor ekonomi internal, malapraktik jurnalistik, perselingkuhan politik, dan menjadi tim sukses. Sehingga perlu menyusun perencanaan untuk liputan pemilu yang netral.
Netralitas itu, ditunjukkan dengan menyajikan berita secara obyektif. Baik seputar pasangan calon dan partai pendukung, maupun pelaksanaan pemilu. Termasuk edukasi berita palsu atau hoaks, yang beredar.
“Pemilu merupakan momen bagi media untuk terlibat dalam edukasi pesta demokrasi. Tapi juga menjadi titik kritis bagi wartawan karena banyak tawaran dan jebakan Batman. Butuh komitmen dan integritas bagi media,” kata Suyut.
Sementara itu, Komisioner Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Provinsi Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, KPU perlu membangun sinergitas dengan media massa. Dalam politik tak ada kawan maupun lawan yang abadi. Namun bagi KPU dalam pemilu, wartawan adalah mitra sejati.
Sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu. Meningkatkan partipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya.
“Selain itu diharapkan, kita bisa saling mendapatkan keuntungan antara penyelenggara pemilu dan awak media serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada publik,” ujarnya.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri mengatakan, menggandeng PWI dan media di Kota Probolinggo sangat penting. Untuk menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta bagi masyarakat.
“Juga memberikan masukan serta kritik yang membangun, untuk perbaikan kinerja,” ucapnya.
Selain lewat media massa, informasi kepemiluan di Kota Probolinggo dapat di akses melalui rumah pintar pemilu (RPP) Prabu Linggih. Baik secara fisik di kantor KPU, maupun dalam jaringan (Daring).
“Masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi terkait pemilu dan lainnya secara real time,” tandas kader Nadhlatul Ulama itu. (saw/saw)