Lumajang (WartaBromo.com) – Laga grand final yang mempertemukan Kabupaten Pasuruan versus Kabupaten Jember benar-benar memuaskan dahaga publil. Sepanjang 2×45 menit waktu normal, kedua tim masih bertahan imbang tanpa gol. Jual beli serangan kerap mewarnai pertandingan kedua tim. Sayang, di masa injury time 90+2, tim Kabupaten Pasuruan kecolongan gol semata wayang Jember.
Gol satu-satunya yang tercipta pada Sabtu Malam (2/07/2022) itu berkat sontekan sang kapten Jember, Richard Arbed Anderson. Jika diamati gol itu hanya berselang beberapa detik saja dari peluit panjang wasit Yoga Very asal Banyuwangi. Ini bisa dilihat saat tendangan bola tengah sempat dioperkan ke empat pemain, langsung peluit akhir laga dibunyikan.
“Ya, kita kecolongan di akhir laga. Tapi, anak-anak sudah bermain sepenuh hati. Tak kenal Lelah,” ujar pelatih Kabupaten Pasuruan, Subangkit usai laga final malam itu.
Dalam pantauan langsung Warta Bromo yang berada di Stadion Semeru Lumajang, pertandingan kedua tim sebenarnya enak ditonton. Sebelum laga dihelat, masing-masing pimpinan daerah dari Kabupaten Pasuruan, Jember dan Lumajang sebagai tuan rumah turut ke lapangan. Dimulai dari Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang menyapa ribuan pendukung kedua tim dengan ramah.
“Saya minta tolong kepada semua yang hadir. Ayo kita jaga perdamaian dan persatuan. Jaga Jawa Timur jangan ada kerusuhan. Setuju?…setuju?,” Nah, disini sudah ada Bupati Jember dan Wabup Pasuruan. Monggo menyampaikan pesannya,” cetus Thoriq.
Baik Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Plt Bupati, Gus Mujib Imron sepakat agar menjaga kedamaian. Pertandingan olahraga termasuk sepak bola sebaiknya dijadikan sarana positif menjalin silaturrahmi dan hiburan menarik buat rakyat.
Kembali ke pertandingan. Di babak pertama, kedua tim tampil saling serang. Kelincahan winger kanan Fachrul Afandi kerap memberikan umpan matang dan mengancam gawang Jember yang dijaga Rahmad Taufik Hidayat.
Total football yang diterapkan kedua tim membuat suasana pertandingan semakin enak ditonton. Nyaris tidak ada gegeran di tengah lapangan. Kalaupun ada pelanggaran dan sliding, langsung bisa dilerai masing-masing pemain.
Tim Jember sendiri juga tampil penuh vitalitas. Didukung ribuan pendukungnya yang hampir memenuhi tiga perempat Stadion Semeru Lumajang, membuat Richard Arbed dkk lebih bergairah. Tusukan dari tengah dan samping kanak gawang Kabupaten Pasuruan kerap menyulitkan gawang yang dijawab Akhmad Yanuar. Namun, sampai mendekati menit 30, kesigapan Yanuar dalam mengawal gawang Kabupaten Pasuruan patut diacungi jempol.
Sayangnya, laga puncak ini sempat dinodai dengan aksi pendukung Kabupaten Jember yang memaksa menerobos masuk pintu utara.
Terdengar suara gedor-gedor beberapa kali dan aksi dorongan dari luar. Karena tidak kuat menahan beban dari ribuan pendukung yang masih ingin masuk Stadion, akhirnya petugas keamanan kewalahan. Mereka pun masuk sintel ban yang menyebabkan wasit harus menghentikan jalannya pertandingan.
Laga terhenti selama lebih dari 30 menit. Lamanya laga terhenti, karena pendukung Jember enggan keluar lapangan. Kendati Bupati Jember Hendy dan petugas keamanan berulangkali melakukan upaya persuasif.
“Ayo, Bapak-Ibu, saudara semua mohon keluar. Kalau kalian tidak keluar, pertandingan ndak bisa dimainkan lagi,” pinta Hendy. Namun, beberapa kali dibujuk pun, pendukung tetap enggan keluar. Mereka bahkan kompak meminta laga ditunda dan dilangsungkan ke Stadion JSG Jember.
Namun, setelah ditunggu cukup lama, akhirnya Tindakan persuasif tenaga keamanan mampu meluluhkan pendukung Jember untuk keluar lapangan dan pertandingan pun bisa digelar Kembali.
Petaka terjadi di injury time babak kedua. Bombardir serangan yang dibangun skuad Jember di sisi kanan gawang Kabupaten Pasuruan, membuat kipper Yanuar tak berdaya. Sepakan keras ke sisi kanan gawang meluncur dan menggetarkan jalan gawang Kabupaten Pasuruan. Gol inipun disambut gegap gempita para supporter dan masyarakat Jember yang memenuhi tribun stadion.
Kecolongan di detik-detik akhir ini membuat hampir seluruh pemain Kabupaten Pasuruan mendadak lemas. Diantara mereka juga ada yang tak kuasa menahan air mata.
“Saya lhat anak-anak sudah berjuang maksimal. Ini sudah hebat. Dan saya kira ini cara Allah yang terbaik. Andai kita yang menang, saya ndak bisa bayangkan nanti setelah pertandingan. Kasian Kabupaten Lumajang,” cetus Ketua Kontingen yang juga Plt Bupati Pasuruan, Gus Mujib Imron. (day/yog)