Tadarus Politik Milenial di Probolinggo, Anwar Sadad : Anak Muda Pelaku Politik Masa Depan

247

Probolinggo (WartaBromo.com) – Ratusan santri dari sejumlah pesantren di wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo memadati GOR Darul Lughoh wal Karomah untuk mengikuti kegiatan “Tadarus Politik Milenial” yang diselenggarakan oleh Forum Santri Milenial Probolinggo, Rabu (29/3/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad yang sekaligus sebagai pembicara utama Tadarus Politik Milenial.

“Saya kalau bertemu dengan para santri di pondok pesantren, ibarat pulang ke rumah, “ucapnya.

Sadad mengatakan bahwa anak-anak muda akan menjadi pelaku politik di masa depan, sehingga nasib bangsa Indonesia ada di tangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami etika politik yang benar.

Baca Juga :   Sadad : Children Wow Day Langkah Gerindra Sentuh Anak Yatim Korban Covid

“Yang namanya politik atau kekuasaan itu sama pentingnya dengan agama. Agama itu pokok, sedang kekuasaan adalah penjaganya,” kata Sadad mengutip pendapat Imam al-Ghazali.

Dengan memahami hal ini, lanjutnya, generasi muda akan bisa membedakan mana politik pragmatis dan mana politik partisipatif yang memang mengakomodir kepentingan masyarakat luas.

Sadad juga menekankan bahwa politik adalah cara untuk menjaga agama kita. Oleh karena itu, mereka yang dipilih sebagai pemimpin haruslah orang yang benar-benar bisa menjaga agama kita. Ia juga senang bisa berdiskusi dengan santri, karena mereka telah dibekali dengan pemahaman agama yang mendalam.

“Jangan berkecil hati, dengan belajar yang rajin dan semangat yang luar biasa, saya yakin kaum santri bisa mendapatkan tempat di masyarakat dan bukan tidak mungkin menjadi pemimpian untuk masyarakat.” ujarnya.

Baca Juga :   Ngaji Kitab Ihya' di Sidogiri, Gus Sadad : Tafaqquh fiddin Harus Jadi Ide Besar Raperda Pesantren

Tak hanya itu, dalam diskusi tersebut, Sadad juga terkejut ketika salah seorang santri menanyakan tentang etika politik yang dikaitkan dengan viralnya karikatur tikus DPR. Hal itu, menurut Sadad, menandakan telah ada kesadaran politik di lingkungan santri, dibuktikan mereka mengikuti perkembangan politik. (yog/yog)