Multigrade Class, Solusi Minimnya Guru dan Murid di Pelosok Tengger

223

Sukapura (WartaBromo.com) – Sejumlah sekolah di pelosok Kabupaten Probolinggo, minim murid maupun guru. Mengatasi itu, sejumlah sekolah menerapkan sistem pembelajaran kelas rangkap, alias multigrade class.

Strategi itu, rupanya sangat efektif. Untuk tetap menjalankan pendidikan dasar. Bahkan di daerah dengan kondisi geografis yang sangat sulit sekalipun.

Seperti di pegunungan Tengger, maupun pegunungan Argopuro. Salah satu pilot project sekolah multigrade class adalah SDN Sariwani II, di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura.

“Artinya, sistem getok tular atau tutor sebaya itu langsung terjadi. Sehingga antara kelas rendah dan kelas di atasnya tidak ada persaingan, melainkan sama-sama belajar,” jelas guru kelas I dan II SDN Sariwani II, Sumardi, Selasa (25/07/2023).

Baca Juga :   Surat Hibah Jadi Dasar Kantor Lurah dan SD di Karangketug Didirikan

Multigrade class ini membuat siswa makin bergairah dalam belajar. Siswa kelas 6, Tino Ardiansyah menyebut, sejak kelas satu dirinya sudah ikut dalam kelas rangkap.

“Lebih seru dan senang, karena temannya banyak. juga bisa belajar bareng,” ujarnya.

Di sekolah ini, guru memberikan fasilitas lebih. Bagi siswa yang merasa kurang dalam pelajaran, bisa kembali ke sekolah sepulang jam pelajaran.

“Tidak ada biaya tambahan alias gratis. Cuma kadang sama ibu dititipi sayur untuk diberikan sama pak guru,” sambung Tino.

Sejarah SDN Sariwani II pun begitu memilukan. Awal didirikan sekitar 2003 silam, sekolah ini hanya menempati gudang kentang yang diberi sekat.

Sampai akhirnya, ada wali murid yang dermawan dan menghibahkan sebagian tanahnya untuk gedung sekolah.

Baca Juga :   Anak, Rentan Alami Kekerasan Saat Belajar secara Daring

Hingga saat ini, hanya ada enam guru sekaligus kepala sekolah. “Dengan jumlah murid total 30 orang. Dengan rincian tiga guru bertindak sebagai guru kelas dan dua guru mata pelajaran,” jelas Bendahara Sekolah, Mespan.

Di Kecamatan Sukapura sendiri, ada delapan sekolah dasar yang menerapkan sistem pembelajaran multigrade atau kelas rangkap.

Empat sekolah di antaranya, merupakan pilot project. Yakni SDN Sariwani 2, SDN Ngadisari 2, SDN Sukapura 3 dan SDN Sukapura 4.

Se Kabupaten Probolinggo sendiri, seharusnya ada sekitar 126 sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran multigrade atau kelas rangkap. Lantaran minim guru maupun siswa. (lai/saw)