RSUD Ar-Rozy di Kota Probolinggo Resmi Beroperasi

318

Probolinggo (WartaBromo.com) – Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ar-Rozy mulai beroperasi pada Minggu (24/12/2023).

Dibangun sejak 2019 dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. RSUD Ar-Rozy berstatus tipe C dengan anggaran murni APBD Kota Probolinggo senilai Rp 200 miliar.

“Alhamdulillah, mulai besok rumah sakit ini sudah beroperasi. Setelah 13 tahun diimpikan warga Kota Probolinggo. Dengan begitu janjinya saya kenapa masyarakat sudah tuntas,” kata Habib Hadi, Sabtu (23/12/2023) malam.

Fasilitas rumah sakit di Jalan Prof Hamka, jalur lingkar selatan (JLS) itu, dilengkapi alat kesehatan senilai Rp 30 miliar. Berkapasitas 108 kamar (bed), dan 4 dokter spesialis, yaitu spesialis anak, penyakit dalam, bedah, dan kandungan.

Baca Juga :   Ibu Ini Jadi Maling Motor Bareng Selingkuhan hingga Para Calon Sekda di Probolinggo Berharta Miliaran | Koran Online 17 Nov

“Hari ini, janji kepada masyarakat Kota Probolinggo terwujud. Seratus persen janji saya bersama Wakil Wakil Kota, almarhum Haji Soufis Sobri tuntas do akhir masa jabatan,” tambah putra Habib Muhammad Ketapang itu.

Meskipun tipe C, RS Ar-Rozy berencana berkembang menjadi tipe B secara bertahap. Dalam upaya pengembangan, Habib Hadi mengatakan bahwa pihaknya akan merekomendasikan dokter untuk menjalani pendidikan spesialis dan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Masyarakat tinggal datang untuk berobat, kita sudah UHC (Universal Health Coverage), warga daerah lain juga bisa berobat dengan fasilitas yang tercover,” lanjut wali kota yang baru menjabat 1 periode tersebut..

RSUD Ar-Rozy masuk dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Bromo Tengger Semeru. Menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pembangunan kawasan tersebut.

Baca Juga :   Mayat Lelaki Melepuh di Rumah Warga Purwosari hingga Batalkan Nikah, Calon Pria Divonis Bayar Rp122 Juta | Koran Online 11 Mar

“Rumah sakit ini adalah satu-satunya yang menerapkan sistem satu kamar berisi dua pasien, sesuai Sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS),” tandas Habib Hadi. (saw)