Probolinggo (WartaBromo.com) – Misteri pembunuhan perempuan muda yang jenazahnya ditemukan bersimbah darah di Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, akhirnya terpecahkan. Pelaku tak lain adalah suami korban sendiri, Didik (25), warga Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.
Didik ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Probolinggo dan Polres Badung, Bali, pada Rabu (16/4/2025) malam. Ia sempat kabur ke Pulau Dewata usai menghabisi nyawa istrinya, Dwi Nurtikki Damayanti (25), pada Jumat (4/4/2025) dini hari.
“Karena cemburu,” ujar Didik singkat saat dimintai keterangan oleh media di ruang unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo pada Kamis (17/4/2025).
Sebelum pembunuhan terjadi, Didik yang telah pisah ranjang dengan Dwi Nurtikki, istrinya, sengaja datang dari Lumajang untuk menemuinya. Keduanya bertemu di sebuah toko waralaba di wilayah Kecamatan Banyuanyar. Dari sana, mereka kemudian berboncengan sambil lalu melanjutkan perbincangan ke lain tempat.
Diduga, di tengah perjalanan terjadi cekcok hebat. Emosi memuncak, dan Didik yang sudah membawa pisau langsung menyerang istrinya di Jalan Alas Malang, Desa Tarokan, lokasi kejadian. Tubuh korban ditemukan dengan luka bacok di beberapa bagian.
“Pelaku membunuh korban di tempat kejadian dengan senjata tajam yang sudah ia bawa dari rumah,” kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP. Putra Adi Fajar Winarsa.
Usai membunuh istrinya, Didik tidak langsung menyerahkan diri. Ia kembali ke Lumajang dan mulai menyusun rencana pelarian. Malam itu juga, ia menumpang travel menuju Bali untuk menghindari kejaran polisi. “Naik travel,” ucap Didik singkat.
Namun, gerak cepat aparat kepolisian membuahkan hasil. Setelah melakukan penyelidikan intensif dan pelacakan digital, tim berhasil menangkap Didik di wilayah hukum Polres Badung, Bali.
Warga sekitar sempat geger saat menemukan jenazah perempuan bersimbah darah di pinggir jalan Desa Tarokan pada Jumat dini hari. Identitas korban baru diketahui kemudian sebagai Dwi Nurtikki Damayanti. Hasil visum menunjukkan adanya sejumlah luka bacok yang mengindikasikan kekerasan ekstrem.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena dilakukan di ruang terbuka dan melibatkan kekerasan dalam rumah tangga. Terlebih lagi, pelaku adalah suami sendiri yang seharusnya menjadi pelindung. Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus ini. (lai/saw)