Probolinggo (WartaBromo.com) – Kota Probolinggo mencatatkan hasil positif dalam pemetaan integritas dunia pendidikan. Berdasarkan data Indeks Integritas Pendidikan (IIP) 2024 yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kota ini mencetak skor 71,77, melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 70,8.
Capaian tersebut disambut dengan langkah lanjut konkret oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Pada Kamis (24/4/2025), Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari mengikuti peluncuran IIP 2024 dan penandatanganan komitmen bersama implementasi pendidikan antikorupsi secara daring dari Command Center Kantor Wali Kota.
“Kita mengikuti Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh KPK. Ternyata, kebiasaan seperti menyontek, datang tidak tepat waktu, hingga masalah sikap dan karakter kebangsaan masih ditemukan. Ini yang harus kita ubah bersama,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Peluncuran IIP 2024 menjadi bagian dari upaya strategis memperkuat pendidikan antikorupsi di tingkat satuan pendidikan. KPK melalui SPI Pendidikan tidak hanya mengukur tingkat integritas, tetapi juga mengevaluasi sejauh mana implementasi nilai-nilai antikorupsi dalam proses belajar mengajar.
Dalam forum itu, Wali Kota Amin menyampaikan rencana aksi ke depan untuk memperkuat sistem pendidikan di daerahnya. Ia menegaskan, pembenahan sistem harus dimulai dari nilai-nilai dasar, termasuk kejujuran dan tanggung jawab.
“Kalau sistem pendidikan tidak kita tata dengan baik, bagaimana dengan aspek lainnya? Harapannya, ke depan ada action plan konkret agar budaya yang bukan karakter bangsa bisa terus kita kikis,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi capaian IIP Kota Probolinggo yang berhasil melampaui rata-rata provinsi. “Alhamdulillah, ini menjadi semangat untuk meningkatkan skor hingga ke angka 80,” ucapnya optimistis.
Inspektur Kota Probolinggo, Puji Prastowo, menambahkan bahwa peluncuran IIP merupakan langkah awal menuju pembentukan ekosistem pendidikan yang jujur dan berintegritas.
“IIP bertujuan memetakan kondisi integritas, mengevaluasi perbaikan, dan mendorong terciptanya SDM yang berintegritas. Sosialisasi lebih lanjut tentang SPI akan dilakukan pada 19 Mei mendatang,” kata Puji.
Sebagai bentuk komitmen bersama, peluncuran IIP juga disertai penandatanganan nota kesepahaman antara berbagai pihak untuk mendukung penerapan pendidikan antikorupsi di satuan pendidikan. Agenda selanjutnya akan berlanjut pada kegiatan Sosialisasi Hasil SPI Pendidikan 2024 yang dijadwalkan berlangsung sepanjang Mei hingga Juni 2025.
Kota Probolinggo memandang pendidikan antikorupsi sebagai fondasi penting dalam membangun karakter bangsa. Dengan skor IIP yang cukup menjanjikan, harapan untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan beretika kini menjadi fokus utama pemerintah daerah.
“Kita berharap, pendidikan antikorupsi tak sekadar menjadi program, tapi menjadi budaya yang tertanam sejak dini,” tutup Wali Kota Amin. (saw)