Warga Pilang Olah Kotoran Kambing Jadi Kompos, Dorong Ekonomi Hijau dari Lingkungan Sendiri

8

Probolinggo (WartaBromo.com) – Upaya menjaga lingkungan hidup kini tak hanya bergantung pada pemerintah. Warga Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, membuktikan bahwa pengelolaan sampah organik bisa menjadi solusi lingkungan sekaligus peluang ekonomi. Mereka mengolah limbah ternak menjadi kompos ramah lingkungan yang bermanfaat bagi pertanian lokal.

Inisiatif itu menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) yang digelar Rabu (24/4/2024). Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari dan jajaran Forkopimda.

Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke tempat pengolahan kompos Permata Pilang di sisi timur kelurahan. Lokasi ini menjadi contoh praktik pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat. Pengolahan dilakukan secara sederhana, namun menghasilkan kompos berkualitas dari kotoran kambing yang disesuaikan dengan karakter tanah dan tanaman lokal.

“Kami memilih kotoran kambing karena kandungannya sesuai dengan kebutuhan tanah di sini. Tapi memang, yang masih menjadi kendala kami adalah pemasaran,” ujar Hanung, Wakil Ketua Kelompok Pengolah Kompos.

Produk kompos dijual dengan harga sangat terjangkau, Rp1.000 per kilogram atau Rp6.000 per 10 kilogram. Untuk pemasaran, mereka memanfaatkan momen pameran dan stan tanaman, seperti yang rutin digelar di SMPN 7 dan taman Flora.

Program ini merupakan hasil binaan CSR PT Kertas Leces (KTI), yang ikut mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Pemerintah Kota Probolinggo menyambut baik model kerja sama seperti ini, yang dinilai efektif dalam membentuk kesadaran kolektif.

“Pemberdayaan seperti ini yang harus diperluas. Warga mampu menyelesaikan persoalan lingkungan sekaligus menumbuhkan ekonomi hijau di tingkat lokal,” kata Wali Kota Aminuddin.

Sebelum ke lokasi kompos, rombongan mengunjungi stan UMKM Pilang Istimewa, yang menampilkan aneka produk olahan seperti minuman segar, roti maryam beku, dan kerajinan tangan. UMKM ini menjadi motor penggerak ekonomi berbasis keluarga dan pemuda.

Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Sumber Mata Air Gayam, yang kini mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata edukatif. Di sana, Wali Kota melepas bibit ikan nila dan ikan hias bersama warga. Kawasan ini dikelola secara swadaya oleh warga RT 4 RW 1.

“Ini contoh bagaimana satu RW bisa membangun potensi wisata tanpa dana pemerintah. Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini,” ujar Aminuddin.

Ia menyebut, saat ini ada 40 potensi wisata yang tengah dibina di Kota Probolinggo. Ke depan, pihaknya menargetkan pembentukan 100 titik wisata baru, berbasis kekuatan lokal dan inisiatif warga. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.