Krejengan (WartaBromo.com) – Kasus tragis menimpa dua warga Kabupaten Probolinggo yang tewas usai mengikuti pesta minuman keras (miras) di rumah Kepala Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, menjadi atensi polisi. Terungkap jika minuman mematikan itu, dibeli dari pedagang diKraksaan.
Kapolsek Krejengan, AKP Marudji, menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut dengan serius. “Kami memeriksa saksi-saksi, dan juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menganalisis sisa-sisa miras yang dikonsumsi,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).
Polisi berharap, dengan adanya pemeriksaan lebih lanjut, bisa ditemukan penyebab pasti kematian dua korban yang sempat muntah darah sebelum akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa tersebut bermula ketika enam orang berkumpul di rumah Kepala Desa Temenggungan setelah melaksanakan tahlilan pada hari keenam meninggalnya ibu dari Kepala Desa pada Sabtu malam (26/4/2025).
Keempat orang yang hadir, yakni M. Albar Ali (36), Asril (20), Taufik (33), dan Rifkotul Ibat (19), mengundang dua orang lainnya, Mulyadi (49) dan Fran (49), yang kebetulan melintas di depan rumah kepala desa dan dipanggil untuk bergabung.
“Dua orang itu (Mulyadi dan Fran) bergabung dalam pesta miras karena dipanggil oleh teman-temannya. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan,” jelas AKP Marudji.
Namun, keesokan harinya, dua dari mereka, M Albar Ali dan Rifkotul Ibat, tiba-tiba mengalami muntah darah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, keduanya tidak dapat diselamatkan.
Meski sempat beredar rumor bahwa kasus ini kini berada di bawah penanganan Polres Probolinggo dan ditangani oleh Satreskrim, hal ini langsung dibantah oleh Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa.
“Kasus ini masih ditangani oleh Polsek Krejengan. Polres hanya memberikan asistensi pada malam hari kemarin,” jelasnya menegaskan.
Insiden ini mengundang banyak perhatian, mengingat satu korban yang tewas adalah adik kandung dari Kepala Desa Temenggungan, yang tentu saja menambah rasa duka di kalangan warga setempat.
Dua korban tewas, Rifkotul Ibat dan Albar, sebelumnya dibawa ke rumah sakit pada waktu yang berbeda. Albar dilarikan pada Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, sementara Rifkotul Ibat dibawa ke rumah sakit pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 9.00 WIB.
Keempat orang yang masih selamat dalam peristiwa ini, yakni Taufik, Mulyadi, Fran, dan Asril, kini sedang diperiksa oleh pihak berwajib. (aly/saw)