Kades Temenggungan Bantah Terlibat Soal Pesta Miras Maut

179

Krejengan (WartaBromo.com) — Kepala Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Muhammad Iqbal Ali, membantah keras tuduhan keterlibatannya dalam pesta minuman keras (miras) yang berujung pada kematian dua warga. Ia menyatakan tidak mengetahui adanya pesta miras yang disebut berlangsung di rumahnya, malam usai tahlilan.

Menurut Iqbal, pada Sabtu malam (26/4/2025), kediamannya digunakan untuk menggelar tahlilan memperingati enam hari wafat ibundanya. Usai acara, ia mengaku langsung masuk rumah dan beristirahat, tanpa mengetahui aktivitas lain yang terjadi setelahnya.

“Saya hanya fokus pada tahlilan. Setelah itu saya masuk rumah dan istirahat. Soal pesta miras, saya tidak tahu-menahu,” tegas Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

Meski demikian, beredar informasi bahwa dana untuk membeli miras dalam pesta tersebut berasal dari kepala desa. Miras jenis arak sebanyak dua jeriken ukuran 5 liter diduga dibeli dari seorang oknum polisi berpangkat bintara tinggi berinisial AG dan diambil dari rumahnya.

Iqbal juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya dua orang dalam insiden tersebut. Salah satu korban, Mochammad Albar Ali (36), disebut memiliki riwayat penyakit jantung. Keluarga menyebut Albar sempat mengeluhkan sesak napas sebelum dilarikan ke RSUD Waluyo Jati dan meninggal dunia.

“Saya ikut berduka atas kejadian ini. Namun sekali lagi, saya tidak tahu ada pesta miras. Itu di luar sepengetahuan saya,” kata Iqbal.

Peristiwa memilukan ini terjadi usai acara tahlilan pada Sabtu malam (26/4/2025). Enam pria dilaporkan berkumpul di rumah kepala desa, dan diduga menenggak miras oplosan. Dua di antaranya—Rifkotul Ibad (19) dan Albar (36)—meninggal dunia setelah mengalami gejala muntah hebat.

Albar dilarikan ke rumah sakit pada Minggu sore (27/4), disusul Ibad keesokan harinya. Namun, nyawa keduanya tak tertolong. Empat orang lainnya—Taufik (33), Asril (20), Mulyadi (49), dan Fran (49)—dilaporkan selamat dan kini menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Penyelidikan terus dilakukan oleh aparat. Polisi menyelidiki jalur distribusi arak oplosan, asal muasal barang, serta keterlibatan oknum aparat yang disebut sebagai pemasok. Dugaan adanya peran anggota polisi dalam peredaran miras ilegal ini menambah sorotan publik terhadap kasus tersebut.

Kasus ini menyedot perhatian karena selain menelan korban jiwa, salah satu korban merupakan adik kandung dari kepala desa sendiri. Fakta ini menimbulkan desakan agar penyidikan berjalan transparan dan tuntas, tanpa pandang bulu. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.