Pesta Miras Berujung Maut di Rumah Kades Temenggungan, Diduga Rayakan Bebasnya Adik dari Kasus Narkoba

85

Probolinggo (WartaBromo.com) — Kabar tak sedap mengiringi pesta miras berujung maut di rumah Kepala Desa (Kades) Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (26/4/2025) malam. Ironisnya, pesta tersebut diduga merupakan bagian dari perayaan bebasnya salah satu korban dari jeratan kasus narkoba.

Dua korban tewas dalam insiden tersebut yakni Rifkotul Ibat (19), warga Dusun Parseh, Desa Temenggungan, dan Moch Albar Aliwarsa (36), warga Desa Prasi, Kecamatan Gading. Diketahui, Albar merupakan adik kandung dari Kepala Desa Temenggungan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pesta miras yang berujung petaka itu merupakan bentuk “selamatan” atas kebebasan Albar dari kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Ia sebelumnya ditangkap bersama tiga warga lainnya di wilayah Kecamatan Gading.

“Kalau tidak salah, ditangkapnya hari Kamis, lalu Jumat ditebus dan Sabtu malam langsung pesta miras,” ujar salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya, Jumat (9/5/2025).

Narasumber itu juga menyebutkan bahwa untuk membebaskan Albar dan tiga orang lainnya dari proses hukum, keluarga korban diduga menyetor dana hingga Rp 170 juta kepada oknum aparat di wilayah Polda Jawa Timur. Proses ini bahkan disebut-sebut difasilitasi oleh kepala desa lain di Kecamatan Gading.

“Informasi soal tebusan itu sudah menyebar di masyarakat. Yang ditangkap kemarin juga punya hubungan kekerabatan dengan kepala desa,” imbuhnya.

Pesta miras yang berlangsung di rumah dinas Kades Temenggungan itu melibatkan total enam orang. Selain dua korban yang meninggal dunia, empat lainnya saat ini tengah dalam perawatan intensif. Mereka adalah Taufik (33), Mulyadi (49), Fran (49), dan Asril (20), seluruhnya warga Desa Temenggungan.

Albar sempat dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (27/4/2025) pukul 17.00 WIB, sedangkan Rifkotul Ibat menyusul pada Senin (28/4/2025) pagi. Namun nyawa keduanya tak tertolong.

Kepolisian menyatakan masih mendalami dugaan keterlibatan aparat dan pihak-pihak lain dalam insiden ini. Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Probolinggo, Kompol M Dugel, menyebutkan bahwa penyelidikan terus berlangsung.

“Informasi baru terus berdatangan setiap hari. Kami masih dalam proses pengumpulan data dan keterangan,” ungkapnya usai rapat dengar pendapat bersama DPRD dan MUI Kabupaten Probolinggo.

Tragedi ini menyisakan tanda tanya besar di tengah masyarakat, terutama karena lokasi pesta berada di rumah seorang kepala desa, dan salah satu korban adalah kerabatnya sendiri. Kasus ini menjadi sorotan tajam, tak hanya dari aspek hukum, tetapi juga dari sisi etika pejabat publik. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.