Krucil (WartaBromo.com) – Dua bocah asal Dusun Kebunpanas, Desa Krobungan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di kawasan wisata Air Terjun Bidadari Kayangan pada Minggu (11/5/2025).
Keduanya, berinisial RN (11) dan DA (11), diduga terseret arus deras saat mandi di sungai bersama lima temannya.
Peristiwa tragis itu terjadi sebelum kawasan wisata resmi dibuka. Menurut pengelola wisata, Jacky Wicaksono, kedua korban bukan pengunjung wisata, melainkan warga lokal yang datang sejak pagi hari.
“Betul, ada dua anak-anak yang tenggelam dan meninggal dunia. Mereka bukan pengunjung wisata, tetapi warga sekitar,” kata Jacky saat dihubungi WartaBromo, Minggu (11/5/2025).
Insiden ini baru diketahui oleh kru wisata saat mereka hendak mengemasi peralatan outdoor. Ketika dalam perjalanan kembali ke basecamp, sejumlah warga datang dan mengabarkan adanya dua anak yang tenggelam di bawah air terjun.
“Demi keselamatan, kami tahan warga agar tidak mendekat ke lokasi. Anak saya, Azriel, kembali memasang peralatan keselamatan yang sebelumnya sudah dibereskan. Setelah itu kami melakukan pencarian,” jelas Jacky.
Pencarian berlangsung di kedalaman sekitar 3 meter. Satu per satu korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Evakuasi dilakukan oleh tim kru wisata dan berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB.
“Jenazah ditemukan di dasar air terjun, bukan di permukaan. Setelah itu keduanya langsung dievakuasi,” tambahnya.
Jacky menegaskan bahwa insiden ini tidak berkaitan dengan aktivitas wisata resmi. Sebab, dua anak tersebut diketahui datang jauh lebih awal dari waktu buka kawasan wisata, yakni sekitar pukul 06.00 WIB. Sementara wisata masuk baru dibuka pukul 08.00 WIB.
“Jadi sekali lagi saya tegaskan, kejadian ini murni di luar jam dan aktivitas wisata,” tegas Jacky.
Sementara itu, warga setempat, Mohammad, menduga kedua bocah tenggelam akibat derasnya arus air terjun. Sebelum dikelola menjadi destinasi wisata resmi, lokasi tersebut memang sering dijadikan tempat mandi oleh warga.
“Informasinya, kedua korban sempat hilang cukup lama terseret derasnya arus sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Mohammad.
Kapolsek Krucil, Iptu Arif Nurdarsono, menyebut kedua korban berpamitan kepada keluarga sejak pagi untuk bermain. Namun hingga sore hari, mereka tak juga pulang ke rumah.
“Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah setelah ditemukan. Tidak ada pemeriksaan medis yang dilakukan sebelum pemakaman,” kata Arif.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi warga dan pengelola kawasan wisata untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan, terutama pada jam-jam rawan sebelum operasional dimulai. (aly/saw)