Masuk Musim Kemarau, Tapi Masih Hujan? BMKG Jelaskan Fenomena Kemarau Basah

131

Pasuruan (WartaBromo.com) – Meskipun secara kalender Indonesia telah memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Indonesia masih sering diguyur hujan. Fenomena ini dikenal sebagai “kemarau basah”, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa kemarau basah terjadi ketika musim kemarau tetap disertai oleh hujan yang cukup signifikan. Biasanya, musim kemarau identik dengan cuaca panas dan langit cerah.

“Kemarau basah adalah fenomena tidak biasa yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak stabil,” ujar Guswanto, Rabu (14/5/2025).

BMKG mencatat bahwa sejumlah dinamika atmosfer turut berkontribusi terhadap kemunculan kemarau basah tahun ini. Beberapa di antaranya adalah adanya sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO).

Fenomena MJO merupakan gangguan atmosfer tropis yang bergerak dari barat ke timur dan dapat meningkatkan aktivitas konvektif, yang pada akhirnya memicu hujan di beberapa wilayah. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia juga mendukung pertumbuhan awan hujan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama periode kemarau basah ini. Masyarakat juga diharapkan untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG guna mengantisipasi dampak yang mungkin timbul. (jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.