Tongas (WartaBromo.com) – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang di Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Selasa (20/5/2025) dini hari.
Sebuah truk box menghantam dua kendaraan besar yang tengah berhenti menunggu kereta api melintas, menyebabkan satu korban jiwa dan satu lainnya luka berat.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 02.12 WIB. Truk box bernomor polisi B 9771 FEV yang dikemudikan Achmad Deni Andrianto (29), warga Sukodono, Sidoarjo, melaju dari arah barat dengan kecepatan tinggi.
Diduga akibat kelelahan dan mengantuk, pengemudi kehilangan konsentrasi hingga menabrak dua kendaraan di depannya yang sedang berhenti di rel.
“Kedua kendaraan tersebut adalah truk tronton dan truk towing. Saat sedang berhenti menunggu kereta, truk box menabrak dari belakang tanpa mengurangi kecepatan,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Farouk Rahmad Hidayat, saat dikonfirmasi, Selasa pagi.
Benturan keras membuat bagian depan truk box menumpuk ke atas truk towing. Di dalam kendaraan towing itu terdapat dua orang: sopir bernama Andrika Noviyan Pratama (28) dan kernetnya, Widodo Cahyono Putro (25), keduanya warga Ngawi, Jawa Timur.
Widodo tewas seketika di lokasi kejadian akibat terjepit di dalam kabin yang ringsek. Sementara Andrika mengalami luka berat dan segera dievakuasi ke RSUD Tongas untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga sekitar yang terbangun oleh suara tabrakan keras langsung berhamburan ke lokasi guna membantu proses evakuasi awal. Petugas medis dan kepolisian datang beberapa menit kemudian untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut hasil penyelidikan sementara, kecelakaan disebabkan kelalaian sopir truk box yang tetap memaksakan diri berkendara dalam kondisi mengantuk. Pihak kepolisian menyebut, tidak ditemukan indikasi kerusakan rem atau gangguan teknis lainnya.
“Terkait sopir truk box, saat ini kami masih melakukan pendalaman. Yang bersangkutan mengaku mengantuk dan tidak sempat menginjak rem,” jelas Ipda Farouk.
Tiga kendaraan yang terlibat telah dievakuasi dari lokasi untuk menghindari kemacetan di jalur utama Surabaya–Probolinggo. Arus lalu lintas sempat tersendat selama proses evakuasi berlangsung.
Kepolisian mengimbau seluruh pengemudi, khususnya sopir angkutan barang dan kendaraan besar, agar tidak memaksakan perjalanan saat tubuh lelah atau mengantuk. Keselamatan, kata Farouk, harus menjadi prioritas.
“Jangan memaksakan diri. Mengemudi dalam kondisi lelah atau mengantuk sangat berisiko dan bisa mengancam nyawa, baik diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya. (lai/saw)