Kraksaan (WartaBromo.com) – Angka kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Probolinggo terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Kondisi ini menggugah kepedulian kalangan pelajar yang tergabung dalam IPNU dan IPPNU Kraksaan.Dalam upaya meningkatkan kesadaran pelajar terhadap isu ini, organisasi pelajar di bawah naungan Nahdlatul Ulama itu menggelar sarasehan pendidikan bertajuk “Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Anak”, Minggu (25/5/2025), di Kantor PCNU Kraksaan.“Kami melihat kekerasan seksual sebagai persoalan serius yang harus dicegah sejak dini. Karena itu, pelajar perlu dibekali wawasan yang cukup, terutama dalam menyikapi pengaruh negatif media sosial,” kata Wahyu Alfandi Putra, Ketua PC IPNU Kraksaan.Sarasehan ini menghadirkan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, M. Mahrus Ali, sebagai keynote speaker. Puluhan pelajar dari berbagai sekolah dan pesantren hadir mengikuti diskusi. Selain berbagi perspektif mengenai literasi digital, forum ini juga mendorong pelajar untuk aktif menjaga lingkungan sosial di sekitarnya.Wahyu menekankan pentingnya mengedukasi teman sebaya mengenai bahaya tontonan tidak layak di media sosial. Ia berharap pelajar dapat menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan anak.Kekhawatiran para pelajar ini bukan tanpa alasan. Data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Probolinggo menunjukkan, sejak awal 2024 hingga awal 2025, tercatat enam kasus pelecehan seksual terhadap anak yang ditangani serius.“Semua kasus tersebut kini dalam proses hukum di Unit PPA Polres Probolinggo. Kami mendampingi korban, mulai dari aspek psikologis hingga jalannya proses hukum,” ujar Muslimin, Sekretaris LPA Kabupaten Probolinggo.Ia menegaskan, LPA terus berupaya memperluas edukasi kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya aktif memberikan pelatihan tentang pelaporan kekerasan seksual secara aman dan tepat.“Dengan pengawalan maksimal dari kami dan aparat, kami berharap kasus kekerasan terhadap anak bisa ditekan dan para pelaku jera,” tegas Muslimin.Sementara itu, Ketua PCNU Kraksaan, Achmad Muzammil, mengajak para pelajar untuk mengambil peran lebih besar dalam mencegah kekerasan terhadap anak.“Pendidikan adalah kunci. Dorong teman-teman kalian untuk terus belajar, karena rendahnya pendidikan sering kali menjadi pintu masuk kekerasan,” ujarnya.Melalui sinergi antara pelajar, organisasi masyarakat, dan aparat penegak hukum, diharapkan Kabupaten Probolinggo bisa menjadi wilayah yang lebih aman dan layak bagi tumbuh kembang anak. (saw)