Perampok Warga Besuk Ternyata Incar Uang Rp700 Juta dari Hasil Jual Tanah Warisan

345

Besuk (WartaBromo.com) — Perampok rumah Nurul Fatah (49), warga Dusun Bago Kidul, Desa Bago, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo ternyata mengincar uang Rp700 juta. Uang sebesar itu, merupakan hasil penjualan tanah warisan.

Peristiwa mencekam itu terjadi pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Fatah yang tengah tertidur bersama anak laki-lakinya di ruang tengah, terbangun karena dinginnya ujung clurit yang telah melekat di lehernya.

Empat pria bertopeng sudah berdiri di hadapannya, salah satunya memegang senjata tajam sambil mengancam dengan kata-kata kasar dalam bahasa Madura.

“Kalau bersuara, kepalamu kami tebas,” ucap salah satu pelaku, sebagaimana dituturkan Fatah.

Pelaku tidak hanya menyasar uang tunai. Mereka memaksa korban untuk menyerahkan informasi rekening bank, diduga tempat ditransfernya hasil penjualan tanah warisan.

Meski Fatah menjelaskan bahwa uang tersebut telah ditransfer ke rekening saudara dan tidak disimpan di rumah, para pelaku tidak percaya. Mereka justru makin beringas.

Fatah sempat dipukul dengan gagang clurit. Istrinya, Jamilatul Nazilah (38), mengalami luka di telinga setelah antingnya dirampas secara paksa. Anak remaja mereka dan bayi yang belum genap satu tahun juga ikut dibekap dan diikat.

Pelaku membongkar lemari dan menggasak uang tunai sekitar Rp3,1 juta, dua unit ponsel, serta satu kartu rekening bantuan sosial PKH. Namun mereka gagal mendapatkan target utama—uang ratusan juta yang mereka yakini disimpan di rumah korban.

“Saya bilang uangnya sudah dibagi dan tidak disimpan di rumah. Tapi mereka marah karena hanya dapat sedikit,” kata Fatah, masih tampak trauma.

Menurut Fatah, satu pelaku tidak mengenakan penutup wajah. Namun, ia kesulitan mengenali karena sorotan lampu senter yang diarahkan langsung ke wajahnya. Hal ini menambah kesan bahwa para pelaku sudah terlatih dan tahu betul kondisi rumah.

Polisi dari Unit Reskrim Polsek Besuk dan Tim Inafis Polres Probolinggo langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi juga dikumpulkan sebagai bukti.

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mendalami dugaan bahwa pelaku merupakan komplotan yang mengetahui informasi pribadi korban,” ujar Kanitreskrim Polsek Besuk, Antono.

Fatah mengaku bingung bagaimana para pelaku bisa mengetahui detail penjualan tanah tersebut. Menurutnya, hanya sedikit orang yang tahu soal transaksi warisan itu, dan uangnya pun belum sepenuhnya diterima karena masih akan dibagi kepada saudara-saudaranya.

Kini, keluarga Fatah masih dibayangi trauma. Sang anak belum berani tidur sendiri, sementara istrinya terus merasa gelisah setiap malam. Rumah mereka yang dulu nyaman, kini menyimpan kenangan buruk yang sulit dilupakan.

“Kami tidak butuh banyak. Kami hanya ingin bisa tidur nyenyak. Tapi malam itu, rasa aman kami dirampas,” kata Fatah dengan mata berkaca-kaca.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kriminal di kawasan pedesaan yang sebelumnya dikenal aman. Warga sekitar mulai meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.