Sukapura (WartaBromo.com) – Kecelakaan tunggal kembali terjadi di jalur wisata Bromo yang dikenal ekstrem. Dua perempuan asal Kota Probolinggo tewas di tempat setelah motor matik yang mereka tumpangi mengalami rem blong saat melintasi turunan tajam di kawasan Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Minggu (1/6/2025) petang.
Korban diketahui bernama Siti Aisyah (38) dan Soviana (27), keduanya warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Keduanya mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat tanpa pelat nomor kendaraan. Mereka baru saja menikmati suasana kawasan wisata Gunung Bromo.
Namun nahas, saat melintasi turunan panjang di Jalan Raya Bromo sekitar pukul 18.00 WIB, kendaraan mereka tak mampu dikendalikan. Rem motor diduga tak berfungsi optimal hingga akhirnya keluar jalur dan menabrak pagar rumah warga.
“Dugaan awal karena rem blong. Kendaraan melaju di turunan dan tidak bisa dikendalikan, lalu menabrak pagar dan jatuh di badan jalan,” ungkap Ipda Aditya Wikrama, Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo.
Benturan keras membuat keduanya mengalami luka serius dan meninggal dunia di lokasi sebelum sempat dievakuasi ke fasilitas medis. Petugas medis menyatakan korban meninggal akibat cedera berat di kepala dan dada.
Sejumlah warga sekitar yang mendengar suara benturan segera mendatangi lokasi kejadian. Mereka melihat dua korban tergeletak tak bernyawa di samping motor yang ringsek.
Menurut warga, kondisi jalan di titik tersebut memang rawan. Turunan panjang dan tajam kerap menyulitkan pengendara motor, khususnya skuter matik, yang sistem pengeremannya kerap tidak memadai untuk jalur ekstrem.
“Sudah beberapa kali kecelakaan di titik yang sama. Kalau rem motor tidak kuat, bisa langsung meluncur,” kata Muhammad Arief, warga setempat.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan kendaraan untuk diperiksa lebih lanjut.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar pengendara, khususnya wisatawan yang melintasi jalur Bromo, memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum perjalanan.
“Khusus untuk motor matik, penting untuk memeriksa rem depan dan belakang. Banyak yang mengandalkan satu rem saja, padahal jalur ini butuh pengereman maksimal,” tegas Ipda Aditya.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur wisata menuju Gunung Bromo. Kepolisian tengah merumuskan langkah pencegahan bersama pemerintah daerah, termasuk kemungkinan pemasangan rambu tambahan dan zona rem darurat. (lai/saw)