Pasuruan (WartaBromo.com) – Tahukah Bolo bahwa anjing tidak hanya bisa menjadi teman setia manusia, tetapi juga berperan sebagai detektor penyakit? Dengan indera penciuman yang ribuan kali lebih tajam dari manusia, anjing mampu mengendus senyawa kimia tertentu.
Berbagai studi ilmiah telah membuktikan bahwa anjing terlatih bisa membantu mendeteksi penyakit serius. Kemampuan luar biasa ini membuka peluang besar dalam dunia medis, khususnya untuk deteksi dini penyakit secara non-invasif.
Apa saja penyakit yang bisa dideteksi anjing?
1. Kanker
Penelitian telah membuktikan, anjing mampu mendeteksi berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, hingga ovarium. Mereka dapat mengenali senyawa organik volatil (VOC) yang dilepaskan oleh sel-sel kanker melalui napas, urin, atau keringat pasien.
2. Diabetes
Anjing pelacak medis bisa mendeteksi perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes, bahkan sebelum terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Aroma tubuh penderita yang berubah dapat dikenali anjing, sehingga mereka dapat memberi sinyal kepada pemilik untuk segera bertindak.
3. Epilepsi
Anjing terlatih mampu merespons gejala awal atau perubahan aroma tubuh yang terjadi sebelum penderita mengalami kejang epilepsi. Ini memungkinkan mereka memberi peringatan sebelum serangan terjadi, memberi waktu bagi pasien untuk duduk atau mencari bantuan.
4. Malaria
Sebuah penelitian oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine menunjukkan bahwa anjing bisa membedakan bau kaki anak-anak yang terinfeksi malaria dengan yang tidak. Ini membuka potensi penggunaan anjing dalam skrining massal malaria di daerah endemis.
5. Infeksi Saluran Pernapasan (Seperti COVID-19)
Selama pandemi COVID-19, beberapa negara menggunakan anjing terlatih untuk mendeteksi infeksi SARS-CoV-2. Mereka mampu mengenali bau khas dari keringat atau urin penderita COVID-19, bahkan ketika belum menunjukkan gejala.
6. Parkinson
Anjing juga dapat mendeteksi penyakit Parkinson sejak dini melalui aroma yang dihasilkan oleh kulit penderita. Sebelum muncul gejala motorik, penderita Parkinson memproduksi senyawa kimia tertentu yang dapat dideteksi oleh penciuman tajam anjing.
7. Infeksi Saluran Kemih
Urine penderita infeksi saluran kemih (ISK) mengandung senyawa kimia yang berbeda dari urine sehat. Anjing dapat dilatih untuk mengenali perbedaan ini dan memberikan sinyal bila ada infeksi. (jun)