Dimuliakan Sebagai Sesepuh Tengger, Bupati Probolinggo Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Kasada

255

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya lokal.

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Probolinggo dengan mengikuti prosesi pengukuhan sebagai warga kehormatan masyarakat adat Tengger dalam perayaan Yadnya Kasada yang berlangsung di Pendopo Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Selasa (10/6/2025) malam.

Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris bersama jajaran pejabat daerah dan nasional resmi dikukuhkan sebagai Sesepuh Masyarakat Tengger, sebuah gelar kehormatan yang sarat nilai spiritual dan kultural.

Dalam sambutannya, Haris menyebut budaya Tengger sebagai “mutiara berharga” yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

“Yadnya Kasada adalah momen sakral yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam. Kita diajak menghormati unsur bumi, air, dan api sebagai bagian dari warisan ajaran adat,” ujar Haris.

Ia menambahkan, keberlanjutan budaya Tengger dapat menjadi pilar pengembangan wisata berbasis kearifan lokal di kawasan Gunung Bromo, yang selama ini dikenal sebagai destinasi andalan Jawa Timur.

Selain Bupati Probolinggo, tokoh lokal juga dikukuhkan. Antara lain Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin dan Ina Dwi Lestari, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, serta jajaran Forkopimda.

Tokoh nasional, seperti Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Menteri Kebudayaan RI Fadly Zon, dan sejumlah pejabat kementerian terkait, termasuk Dirjen dari Kementerian Kebudayaan, Kehutanan, dan Balai Besar TNBTS juga dikukuhkan.

Emil Dardak menyebut pengakuan terhadap masyarakat hukum adat Tengger sebagai bentuk kemajuan dalam perlindungan budaya lokal.

“Kebudayaan adalah aset terbesar bangsa. Pengakuan hukum adat seperti ini merupakan langkah konkret dalam menjadikan kekayaan budaya sebagai keunggulan Indonesia di mata dunia,” kata Emil.

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadly Zon menegaskan bahwa Yadnya Kasada merupakan bukti nyata bahwa budaya bukan sekadar tradisi, melainkan kekuatan yang dapat menopang identitas bangsa.

“Kita memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Perayaan seperti Kasada menunjukkan bagaimana perbedaan bisa dirajut menjadi kekuatan nasional,” ujar Fadly.

Yadnya Kasada sendiri merupakan upacara adat yang digelar tiap tahun oleh masyarakat Tengger sebagai bentuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

Puncaknya adalah sesajen yang dihaturkan ke kawah Gunung Bromo, sebagai simbol pengorbanan dan permohonan berkah.

Melalui momentum ini, Pemkab Probolinggo menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal akan terus disinergikan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Budaya Tengger harus menjadi etalase Indonesia di mata dunia. Bukan hanya menarik secara estetika, tetapi mengandung nilai-nilai hidup yang dalam,” tutup Bupati Haris. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.