PWI Probolinggo Raya Soroti Tantangan Jurnalis Era Digital

13

Probolinggo (WartaBromo.com) – Dunia jurnalistik terus menghadapi tantangan baru, terutama di era digital yang serba cepat dan penuh disrupsi. Dalam pelantikan kepengurusan baru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya, Rabu (11/6/2025), isu ini menjadi sorotan utama.

Bertempat di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa, pelantikan dilakukan oleh Plt Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono. Babul Arifandi resmi dikukuhkan sebagai Ketua PWI Probolinggo Raya untuk periode 2025–2028.

Dalam pidato perdananya, Babul menekankan pentingnya wartawan untuk terus beradaptasi dan tidak terjebak pada rutinitas lama.

“Tantangan kita hari ini bukan hanya soal kecepatan menyampaikan berita, tapi juga bagaimana memastikan informasi yang kita sajikan tetap akurat, inovatif, dan kontekstual,” ujar Babul.

Menurut Babul, status sebagai wartawan kompeten bukanlah akhir dari proses. Dunia pers kini menuntut lebih: kemampuan untuk membaca perubahan, menyesuaikan gaya penulisan, hingga mengisi ruang kosong dalam kebutuhan informasi publik.

“Kompetensi penting, tapi tidak cukup jika tidak diiringi keberanian menciptakan terobosan jurnalistik. Kita harus keluar dari zona nyaman,” ucapnya.

Babul juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas internal melalui pelatihan, lokakarya, dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Ia ingin agar setiap produk jurnalistik dari anggota PWI Probolinggo memiliki nilai tambah—baik dari sisi kualitas konten maupun kedalaman analisis.

Plt Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud, mengingatkan bahwa era media sosial membawa tantangan besar bagi wartawan.

Informasi palsu, kabar yang tidak diverifikasi, dan opini yang dikemas layaknya fakta kini mudah tersebar dan sulit dikendalikan.

“Jurnalis PWI harus menjadi pemandu arah informasi. Kita tidak boleh membiarkan masyarakat kehilangan kepercayaan pada media arus utama,” katanya.

Mahmud juga menekankan pentingnya integritas dan ketaatan pada kode etik jurnalistik. Verifikasi dan validasi harus menjadi prinsip dasar dalam setiap kerja liputan, bukan sekadar formalitas.

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, yang hadir dalam acara tersebut, turut memberikan pandangan mengenai tantangan media lokal.

Menurutnya, media yang sehat dan kredibel sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan daerah.

“Di tengah banyaknya sumber informasi, media yang profesional menjadi penyeimbang. PWI punya peran strategis, bukan hanya sebagai organisasi, tapi sebagai penjaga akal sehat publik,” kata Gus Haris.

Ia juga mengapresiasi proses seleksi ketat yang diterapkan PWI dalam keanggotaan, yang menurutnya mencerminkan komitmen terhadap kualitas dan tanggung jawab profesi.

Pelantikan PWI Probolinggo Raya tidak sekadar seremonial. Di baliknya, tersimpan pekerjaan besar: membangun ulang kepercayaan publik terhadap media, memperkuat kapasitas wartawan daerah, dan menghadirkan jurnalisme yang tidak hanya cepat, tetapi juga bermakna.

Dengan tantangan yang semakin kompleks, jurnalis dituntut tidak hanya melek teknologi, tetapi juga peka terhadap dinamika sosial dan politik di sekitarnya.

Pelatihan berkelanjutan dan budaya kolaboratif di tubuh organisasi menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan masa depan jurnalisme lokal. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.