PKL Souvenir Islami di Masjid Agung Probolinggo Bakal Digusur, Pedagang Resah

11

Probolinggo (WartaBromo.com) — Pemerintah Kota Probolinggo akan menggusur kios pedagang souvenir Islami yang saat ini memenuhi area di depan Masjid Agung Raudhatul Jannah.

Langkah tersebut merupakan bagian dari proses revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo sebagai ruang terbuka publik. Sekaligus untuk melancarkan perbaikan drainase di sisi barat kawasan tersebut.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo Fitriawati menjelaskan, pembongkaran harus dilakukan demi mendukung proses perbaikan drainase yang tengah dikerjakan.

“Relokasi lapak pedagang memang tak terelakkan agar proses revitalisasi berjalan maksimal,” ujar Fitriawati, Jumat (13/6/2025).

Pemerintah juga tengah menyiapkan tempat relokasi bagi para pedagang, yaitu di area Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) yang tak jauh dari Masjid Agung.

“Kami menyediakan lokasi pengganti sehingga pedagang tetap dapat melanjutkan usahanya,” kata Fitri.

Namun, rencana tersebut menuai keresahan para pedagang. Kusnan, takmir Masjid Agung, menyebut lapak souvenir merupakan satu-satunya sumber penghasilan bagi sebagian besar pedagang.

“Kalau dipindah, pelanggan akan sepi. Mayoritas pembeli adalah jemaah yang mampir selepas salat,” ucap Kusnan.

Selain relokasi, takmir juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai rencana peruntukan lahan bekas lapak, yaitu untuk parkir umum.

Hal itu dinilai akan lebih merugikan pedagang, karena tak hanya kehilangan tempat mencari nafkah, tetapi juga potensi pendapatannya.

Bambang, pedagang yang sejak 2003 mencari nafkah di sebelah selatan Masjid Agung, meminta pemerintah lebih manusiawi dan melibatkan pedagang dalam proses pengambilan keputusan.

“Kami mendukung program pemerintah, tapi nasib rakyat kecil juga harus diberi perhatian. Jangan malah diberatkan,” katanya.

Bambang juga mengusulkan agar ada forum dialog terbuka antara pedagang dan wali kota demi menemukan solusi yang paling adil dan bijaksana.

Sesuai jadwal, pembongkaran akan dilaksanakan serentak pada 21 Juli 2025, dan proses relokasi dimulai pada pertengahan Juli. Pemerintah menyatakan jadwal tersebut tidak dapat diundur demi kelancaran revitalisasi.

Sementara itu, para pedagang masih menunggu kepastian lebih rinci mengenai proses relokasi. Mereka berharap relokasi yang disiapkan bukan sebatas formalitas, tetapi juga mempertimbangkan akses pengunjung dan potensi penjualan. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.