Perputaran Uang Kurban di Probolinggo Tembus Rp 30,6 Miliar, Sapi Paling Dominan

15

Probolinggo (WartaBromo.com) — Perputaran uang dari hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Probolinggo mencapai lebih dari Rp 30,6 miliar.

Dinas Pertanian (Diperta) setempat mencatat total ada 3.314 ekor ternak yang disembelih, terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Berdasarkan data Diperta Kabupaten Probolinggo, hewan yang disembelih meliputi 807 ekor sapi (dengan rincian 682 sapi jantan dan 125 sapi betina), 796 ekor kambing (778 jantan dan 18 betina), dan 1.711 ekor domba (1.664 jantan dan 47 betina).

Kalau dihitung perputaran uangnya, sapi jantan yang diberi harga Rp 25 juta per ekor mencapai total Rp 17,05 miliar, sapi betina seharga Rp 22 juta per ekor totalnya Rp 2,75 miliar.

Kambing jantan seharga Rp 4 juta per ekor mencapai Rp 3,11 miliar, kambing betina seharga Rp 3 juta per ekor totalnya Rp 54 juta.

Untuk domba jantan seharga Rp 4,5 juta per ekor mencapai Rp 7,48 miliar, dan domba betina seharga Rp 3,5 juta per ekor totalnya Rp 164,5 juta.

“Itu harga perkiraan berdasarkan harg pasaran, angka itu bisa lebih karena dilihat dari presentasinya ada sekitar 73% yang bisa didata dari seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Probolinggo,” sebut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disperta Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto, Sabtu (14/6/2025).

Ia menjelaskan, tahun 2025 terdapat 243 lokasi penyembelihan hewan di luar RPH (rumah potong hewan). Dalam proses pemeriksaan, ditemukan cacing hati di beberapa kecamatan, yaitu Kraksaan, Pajarakan, Krejengan, dan Maron.

Niko meminta para peternak dan panitia kurban untuk rutin memberikan obat cacing setiap 6 bulan demi menjaga kualitas daging dan keamanan konsumen. “Ini penting demi mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia,” katanya.

Niko juga menyampaikan terjadi penurunan jumlah tempat penjualan hewan kurban, yaitu 19 lokasi di tahun 2024 dan hanya 8 lokasi di tahun 2025. Hal tersebut disebabkan takmir dan panitia lebih memilih membeli langsung dari peternak, juga karena kondisi ekonomi yang tengah sulit.

Namun, jumlah hewan yang disembelih justru naik dari 2.303 ekor di tahun 2024 menjadi 3.314 ekor di tahun 2025 — sapi naik dari 558 menjadi 807 ekor, kambing naik dari 517 menjadi 796 ekor, dan domba naik dari 1.128 menjadi 1.711 ekor.

Selain itu, tahun 2025 juga terdapat proses penyembelihan sapi banmas di Masjid Agung Ar Raudlah Kraksaan, yang kemudian dagingnya disalurkan kepada 600 penerima sesuai ketentuan panitia.

Niko juga meminta para takmir dan panitia kurban melaporakan data juru sembelih domba dan kambing. Dengan data tersebut, pemerintah dapat menyediakan pelatihan juru sembelih halal yang lebih profesional di masa mendatang, yang instrukturnya berasal dari lembaga yang memenuhi standar.

Selain itu, Diperta juga memberikan penghargaan kepada tempat penyembelihan yang memenuhi standar higiene dan sanitasi, yaitu Masjid Al Ikhlas Kraksaan, Masjid At Taubah Kraksaan, dan Musholla Darul Mukhlisin Kraksaan.

Masjid Agung Ar Raudlah juga diberi penghargaan khusus karena lebih dari lima tahun melaksanakan penyembelihan di RPH Krejengan. Profarm yang melaksanakan penyembelihan sapi di RPH Banyuanyar dan RPH Maron juga turut diberi penghargaan.

“Harapan kami, hewan ternak lebih sehat, peternak lebih sejahtera, dan masyarakat juga lebih terjaga kesehatannya, sesuai prinsip bahwa hewan yang sehat akan melahirkan manusia yang sehat,” pungkas Niko. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.