Probolinggo (WartaBromo.com) – Kursi panas para pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo mulai bergoyang. Bupati dr. Mohammad Haris mengisyaratkan akan segera merombak jajaran pejabat eselon II. Bukan tanpa alasan, langkah ini disebut sebagai upaya percepatan pembangunan sesuai dengan visi “Probolinggo Sae”.
Haris menegaskan, perombakan bukan berdasarkan latar belakang atau “warna politik”, melainkan murni berdasarkan kapabilitas dan etos kerja. Ia ingin memastikan bahwa seluruh aparatur bekerja lebih dari sekadar rutinitas administratif.
“Sudah saatnya kita berlari. Jika ada yang tidak siap diajak berlari, maka kita cari yang siap,” kata Haris dengan nada tegas namun tenang.
Selama beberapa bulan memimpin, Haris mencatat ada sejumlah titik lemah dalam pelayanan publik yang tak kunjung diperbaiki.
Maka, evaluasi dilakukan. Tak sekadar formalitas, proses assessment berbasis kinerja ini menjadi pintu masuk perombakan struktur yang lebih substansial.
Langkah ini bukan mutasi dalam arti klasik. Haris menyebutnya sebagai “pergeseran strategis”, menempatkan pejabat dengan kapabilitas, effort, dan semangat perbaikan di posisi yang punya dampak langsung ke publik.
“Saya tidak lagi bicara soal loyalitas semata. Ini soal kualitas pelayanan,” ujarnya.
Haris juga menolak anggapan bahwa keputusan ini sarat kepentingan politik. Menurut dia, “warna” tak lagi relevan dalam konteks pembangunan. Yang dibutuhkan adalah kerja nyata.
Langkah ini mencerminkan kecenderungan baru dalam tata kelola daerah: membenahi birokrasi dari dalam, tanpa gebrakan yang gaduh namun tetap terasa dampaknya.
Kebijakan ini bakal mendapat sorotan publik sebagai bentuk keseriusan Bupati Haris dalam membenahi tata kelola pemerintahan. Perombakan ini sekaligus menjadi penanda bahwa era kerja lamban sudah harus ditinggalkan.
Jika perombakan ini konsisten dilakukan, bisa jadi ini adalah awal dari sebuah transformasi pelayanan publik di Probolinggo—pelan, tenang, tetapi mengakar. (saw)