Musim Nikah Tiba! Ribuan Warga Probolinggo Pilih Dzulhijjah untuk Akad, Angkanya Tembus Dua Kali Lipat

7

Probolinggo (WartaBromo.com) — Bulan Dzulhijjah tak hanya sakral bagi umat Islam, tetapi juga menjadi “bulan emas” bagi pasangan di Kabupaten Probolinggo untuk mengikat janji suci.

Lonjakan tajam angka pernikahan pun terjadi, membuat kantor KUA di berbagai kecamatan sibuk melayani gelombang pasangan pengantin baru.

Data terbaru dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo menunjukkan, hingga pertengahan Juni 2025 saja, sudah tercatat 660 pasangan atau 1.320 orang yang resmi menikah.

Angka itu naik drastis jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencatat 330 pasangan sepanjang Mei.

“Ini baru setengah bulan, tapi jumlahnya sudah dua kali lipat dari bulan lalu. Lonjakan ini memang biasa terjadi di Bulan Dzulhijjah karena dianggap membawa keberkahan,” ujar Kepala Subbagian Tata Usaha Kemenag Kabupaten Probolinggo, Moh. Sa’dun, Jumat (20/6/2025).

Dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Kecamatan Paiton menjadi wilayah dengan angka pernikahan tertinggi: 57 pasangan dalam dua pekan. Disusul Kraksaan (55 pasangan) dan Besuk (50 pasangan).

Sementara itu, Sukapura menjadi kecamatan dengan jumlah pernikahan terendah, hanya 10 pasangan.

Menurut Sa’dun, variasi angka ini berkaitan erat dengan jumlah penduduk dan tradisi masyarakat di tiap wilayah.

“Semakin padat penduduknya, biasanya angka pernikahannya lebih tinggi. Tapi faktor keyakinan terhadap bulan baik juga ikut mendorong,” jelasnya.

Dalam kultur masyarakat Madura dan Jawa yang banyak mendiami Probolinggo, bulan Dzulhijjah dipandang istimewa.

Selain momentum ibadah haji, bulan ini juga dipercaya membawa keberkahan bagi kehidupan rumah tangga.

“Bukan hanya soal administrasi, tapi ini menyangkut keyakinan dan tradisi. Banyak pasangan yang berharap rumah tangganya sakinah, mawadah, warahmah dengan menikah di bulan ini,” imbuh Sa’dun.

Kepercayaan itu diamini Faris, warga Kecamatan Besuk yang menikahkan putrinya awal Juni lalu. Ia mengutip kisah pernikahan putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah, dengan Ali bin Abi Thalib yang juga berlangsung di awal bulan Dzulhijjah.

“Semoga anak saya meneladani keluarga Rasulullah. Kami pilih bulan ini karena ingin pernikahan anak kami penuh keberkahan,” ucapnya sembari tersenyum haru.

Karena data baru mencakup separuh bulan, Kemenag memperkirakan angka pernikahan masih akan terus bertambah hingga akhir Juni. Dengan tren yang ada, bukan tidak mungkin jumlah pasangan menikah bulan ini bisa tembus rekor tahunan.

“Melihat tren ini, kemungkinan jumlah pasangan nikah hingga akhir bulan bisa tembus lebih dari 1.200 pasangan,” ujar Sa’dun optimistis. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.