Bukan Lagi Panitia! Begini Cara Baru Pesantren Nurul Jadid Kelola Kegiatan

18

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton tengah mempersiapkan transformasi besar dalam sistem organisasinya. Tak lagi bergantung pada panitia ad hoc, pesantren ini bersiap menerapkan sistem pelaksanaan kegiatan berbasis ex officio, seperti yang dijalankan di lembaga pemerintahan.

Sebagai langkah awal, tim dari Nurul Jadid melakukan studi tiru ke Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Probolinggo pada Senin (23/6/2025), guna menyerap praktik terbaik manajemen kelembagaan di lingkungan birokrasi pemerintah.

“Tujuan kami jelas, ingin membangun sistem organisasi yang lebih tertib, berkelanjutan, dan tidak bergantung pada panitia musiman. Setiap pengurus harus menjalankan tugasnya sesuai struktur dan fungsi tetap yang jelas,” ujar Sekretaris Pesantren Thohiruddin saat membuka sesi diskusi.

Dalam forum tersebut, peserta studi tiru mendalami berbagai aspek: struktur organisasi Pemkab Probolinggo, alur pembagian tugas, pola koordinasi, hingga sistem pelaporan berbasis fungsi kelembagaan.

Plt Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Probolinggo, Sholihin Hamid, menyambut kunjungan ini dengan antusias.

“Kami mengapresiasi inisiatif Pesantren Nurul Jadid. Ini langkah maju yang patut dicontoh oleh lembaga pendidikan lainnya. Kami sangat terbuka untuk berbagi praktik tata kelola yang bisa diadaptasi secara kontekstual oleh pesantren,” jelasnya.

Lebih dari sekadar kunjungan seremonial, studi tiru ini mencakup observasi langsung, pengumpulan dokumen kelembagaan, wawancara mendalam, serta diskusi terbuka antara kedua lembaga.

Tim Nurul Jadid menargetkan hasil studi tiru ini sebagai fondasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan ex officio di lingkungan pesantren. Tujuannya: menciptakan sistem kelembagaan yang lebih tertata, efektif, dan profesional.

“Kami tak ingin berhenti pada kunjungan. Kami akan tindak lanjuti dengan laporan lengkap, kajian relevansi, dan penyusunan SOP yang bisa langsung diterapkan,” tegas Thohiruddin.

Langkah ini menandai babak baru dalam tata kelola organisasi pesantren, sekaligus menunjukkan bahwa lembaga pendidikan berbasis agama juga mampu bertransformasi mengikuti dinamika zaman—tanpa kehilangan jati dirinya. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.