Pasuruan (WartaBromo.com) – Di era digital seperti sekarang, mencari layanan atau tempat usaha lewat Google Maps sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada risiko yang patut diwaspadai.
Belakangan ini, muncul berbagai kasus penipuan yang dilakukan melalui akun bisnis palsu di Google Maps. Modusnya, pelaku membuat akun bisnis fiktif yang seolah-olah resmi, lalu menawarkan layanan dengan harga tinggi atau bahkan mencuri data pribadi pengguna.
Untuk menghindari jebakan tersebut, Halimah DeLaine Prado perwakilan dari Google membagikan sejumlah tips penting agar pengguna tetap aman saat menggunakan layanan Google Maps. Berikut langkah-langkah perlindungan yang perlu disimak
1. Periksa Keaslian Informasi
Saat menemukan akun bisnis di Google Maps, jangan langsung percaya hanya karena tampilannya terlihat profesional. Penipu saat ini sangat cerdas dan mampu membuat akun yang tampak meyakinkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan keaslian:
- Cek ulasan pelanggan: Akun palsu biasanya memiliki ulasan yang seragam, terlalu positif, atau justru kosong sama sekali.
- Lihat tanggal pembuatan akun: Bisnis baru tanpa reputasi bisa menjadi tanda bahaya.
- Bandingkan dengan sumber lain: Cari informasi tentang bisnis tersebut melalui mesin pencari atau media sosial. Jika tidak ada jejak digital lain, patut dicurigai.
- Perhatikan kualitas gambar dan logo: Logo buram atau gambar yang tidak relevan sering digunakan oleh akun palsu.
2. Cek URL dan Nomor Telepon
Langkah penting lainnya adalah mencocokkan alamat situs web dan nomor telepon yang dicantumkan:
- Kunjungi website resmi perusahaan melalui browser, dan lihat apakah URL yang digunakan sama dengan yang tercantum di Google Maps.
- Hubungi nomor resmi perusahaan dan konfirmasi apakah benar mereka memiliki cabang atau layanan seperti yang tercantum di Google Maps.
- Waspadai domain aneh seperti .xyz, .site, atau penggunaan domain gratis yang tidak umum dipakai perusahaan profesional.
Jika informasi kontak tidak konsisten atau terlalu banyak versi yang berbeda, itu bisa menjadi sinyal akun tersebut palsu.
3. Waspada Terhadap Permintaan Informasi Pribadi
Penipuan sering kali melibatkan permintaan informasi sensitif. Untuk itu:
- Jangan pernah memberikan data pribadi seperti KTP, nomor kartu kredit, OTP, atau informasi rekening kepada pihak yang tidak dapat diverifikasi.
- Jangan melakukan pembayaran ke rekening pribadi atau metode transfer yang tidak umum digunakan oleh perusahaan resmi.
- Waspadai permintaan mendadak atau mendesak, seperti diskon instan jika transfer dilakukan segera karena ini adalah taktik umum yang digunakan untuk memancing korban agar terburu-buru.
Pastikan transaksi dilakukan melalui metode resmi dan dapat dilacak, seperti melalui website atau aplikasi yang telah diverifikasi.
Dengan meningkatnya kasus penipuan digital, khususnya melalui platform seperti Google Maps, kewaspadaan dan verifikasi berlapis menjadi kunci utama. Pastikan untuk tidak tergiur harga murah dan selalu prioritaskan keamanan saat berinteraksi dengan akun bisnis online. (jun)