Pasuruan (WartaBromo.com) – Keluarga dua korban asal Pasuruan yang diduga turut tenggelam dalam musibah KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali menggelar doa bersama. Hingga hari ketiga pencarian, keberadaan Sakur (37) dan Sony Muklason belum diketahui.
Kedua korban diketahui merupakan warga Kabupaten Pasuruan. Sakur adalah warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, sementara Sony, kernetnya, berasal dari Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan.
Sejak Kamis (3/7/2025) malam, keluarga terus menggelar doa bersama di rumah duka. Mereka berharap Sakur dan Sony segera ditemukan, apa pun kondisinya.
“Kami sudah pasrah, tapi tetap berharap. Yang penting ada kepastian, apapun keadaannya,” ujar Sakheyah, adik kandung Sakur, Sabtu (5/7/2025).
Selain itu, keluarga dari Sony, kernet Sakur yang diketahui juga ikut mengirim barang ke wilayah Bali juga ikut doa bersama di kediamannya.
“Keluarga kernetnya itu juga ikut doa bersama kemarin,” tambahnya.
Keluarga meyakini Sakur dan Sony berada dalam kapal naas tersebut karena kendaraan yang digunakan untuk mengirim mebel ke Bali ditemukan ikut tenggelam bersama kapal. Mobil berpelat DK 8318 FO itu diketahui milik Sakur.
“Mobil itu memang milik suami saya. Dia pamit untuk kirim mebel ke Bali. Tapi sejak kabar kecelakaan kapal itu muncul, dia tidak bisa dihubungi,” tutur Kuni Mariyam (35), istri Sakur, dengan mata berkaca-kaca.
Awalnya, pihak keluarga sempat ragu karena nama Sakur dalam manifes penumpang tercatat sebagai warga Bireun, Aceh. Namun setelah mencocokkan data kendaraan dan mengonfirmasi dengan pemesan mebel di Bali, keyakinan pun menguat bahwa Sakur dan Sony termasuk dalam daftar korban.
“Awalnya kami tidak yakin karena tertulis alamat di Aceh. Tapi setelah melihat nama Sakur muncul di media sosial, saya mulai curiga dan terus mencari informasi,” jelas Kuni.
Diketahui, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap 29 penumpang yang hilang. Pencarian difokuskan di perairan antara Jembrana (Bali) dan Ketapang (Banyuwangi), mengikuti arus laut ke arah selatan.
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur seperti kapal cepat RIB, dua kapal perang TNI AL (KRI Tongkol dan KRI Teluk Ende), drone, dan helikopter. Namun, tim di lapangan menghadapi kendala cuaca berupa angin kencang, gelombang hingga dua meter, serta hujan ringan di sejumlah lokasi. (don)