Probolinggo (WartaBromo.com) – Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris Damanhuri mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap praktik penipuan yang mengatasnamakan program hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Ia menyebut, sejumlah kiai dan habaib dilaporkan sudah menjadi korban.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Gus Haris melalui berbagai kanal, termasuk status WhatsApp pribadinya. Dalam unggahan tersebut, ia menulis peringatan keras soal maraknya aksi penipuan berkedok hibah bantuan pesantren.
“Mulai banyak penipuan berkedok program hibah pesantren dari Pemkab. Beberapa kiai dan habaib sudah jadi korban. Saya tekankan sekali lagi, hibah dalam bentuk apa pun tidak berbiaya. Jika ada pungli, segera laporkan. Ataupun jika ada yang menawarkan jabatan dengan tarif tertentu, gass poll sikat, boskuhhh,” tulisnya.
Pernyataan ini kembali ditegaskan oleh Gus Haris pada Selasa (8/7/2025). Menurutnya, seluruh bantuan hibah yang disalurkan pemerintah daerah bersifat gratis tanpa pungutan biaya apa pun.
Ia mendorong masyarakat, terutama para tokoh agama dan pengasuh pondok pesantren, untuk tidak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang mengaku bisa mengurus dana hibah dengan imbalan uang.
“Saya tegaskan, hibah dari Pemkab tidak dipungut biaya. Kalau ada yang minta bayaran, itu jelas pungli. Jangan ragu, laporkan!” tegas Gus Haris, begitu ia disapa.
Tak hanya soal hibah, Gus Haris juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan janji jabatan dari oknum-oknum yang meminta bayaran tertentu.
“Jangan takut. Kalau ada yang menjual jabatan, gass poll sikat, boskuhhh!” ujarnya lagi, mengutip gaya bahasa khas yang juga ia unggah di status WhatsApp-nya.
Pemkab Probolinggo kini memperkuat sistem pengawasan internal dan membuka berbagai kanal pengaduan. Masyarakat bisa menyampaikan laporan langsung ke Inspektorat Daerah, kanal resmi pengaduan Pemkab Probolinggo, atau kepada aparat penegak hukum.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab dalam menjaga transparansi, sekaligus melindungi para tokoh masyarakat dan pemuka agama dari jebakan oknum tak bertanggung jawab. (saw)