Hadiri Halaqah Ulama Nusantara di Ponpes Alyasini, Muhaimin Iskandar Sebut Pesantren Adalah Simpul Pengentasan Kemiskinan

83

Pasuruan (WartaBromo.com) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menghadiri Halaqah Kiai dan Alim Ulama Nusantara di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Kabupaten Pasuruan, Selasa (15/7/2025) siang.

Dalam forum nasional yang dihadiri ratusan kiai dan alim ulama dari berbagai penjuru Nusantara itu, Muhaimin menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis sebagai simpul dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Muhaimin menyebut, pesantren telah terbukti bukan hanya sebagai lembaga pendidikan keislaman, tetapi juga sebagai pilar ketahanan sosial, pusat ekonomi rakyat, dan agen perubahan masyarakat akar rumput.

“Lebih dari 3 juta warga Indonesia masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Pesantren memiliki kapasitas sosial, nilai gotong royong, dan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan ini,” ujarnya di hadapan peserta halaqah.

Dalam forum itu, disorot pula potensi besar dana umat seperti zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang belum tergarap maksimal. Muhaimin mendorong agar pengelolaan dana keumatan dilakukan secara produktif, bukan sekadar konsumtif. Menurutnya, potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun per tahun harus diarahkan untuk membangun kemandirian umat.

“ZIS harus bisa mengubah mustahik menjadi muzaki. Kita tidak hanya membantu, tapi memberdayakan,” tegasnya.

Contoh konkret pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren juga dipaparkan dalam halaqah, salah satunya adalah kiprah Pesantren Sidogiri dengan jaringan ritel Basmalah yang mampu bersaing dengan jaringan toko modern nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren mampu menjadi penggerak ekonomi alternatif yang mengakar di masyarakat.

Muhaimin juga menyoroti pentingnya transformasi santri menjadi santripreneur. Banyak pesantren kini membina santri agar tidak hanya alim dalam agama, tapi juga memiliki semangat kewirausahaan dan kemandirian ekonomi. Bahkan, tidak sedikit santri lulusan pesantren yang sukses menembus perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri.

Diketahui, halaqah ini menyerukan kolaborasi lintas sektor – antara negara, pesantren, pelaku usaha, akademisi, hingga lembaga filantropi untuk membangun ekosistem pemberdayaan umat.

Target ambisius pun dicanangkan, yakni menghapus kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2026, dengan pesantren sebagai simpul utama transformasinya.

“Negara dan umat harus bersatu,” tuturnya. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.