Surabaya (WartaBromo.com) – Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menghadiri High Level Meeting (HLM) Forum Investasi Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/7/2025).
Forum kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bank Indonesia ini mengusung tema “Akselerasi Peningkatan Investasi untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan”.
Dalam forum tersebut, dilakukan pula deklarasi Jaminan Keamanan Bebas Premanisme untuk mendukung iklim investasi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, serta para bupati dan wali kota se-Jawa Timur menandatangani komitmen bersama mewujudkan iklim usaha yang inklusif, berkelanjutan, dan aman.
Strategi Khofifah Tarik Investor ke Jatim
Dalam arahannya, Khofifah menekankan perlunya peningkatan minat investor terhadap potensi investasi di Jawa Timur, termasuk di Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Ia juga mendorong promosi yang lebih agresif melalui proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO).
“Kita harus menciptakan iklim usaha yang benar-benar kondusif, bebas dari praktik premanisme, agar para investor merasa aman,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Polda Jawa Timur menegaskan siap menjadi mitra strategis dalam menjaga keamanan investasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim juga memaparkan kondisi perekonomian daerah, tantangan, sekaligus peluang investasi yang masih terbuka lebar.
Di hari kedua rangkaian acara, Rabu (16/7/2025), Wali Kota Aminuddin mengikuti East Java Investment Dialogue (EJID). Ia menyampaikan bahwa investasi yang ditawarkan harus benar-benar siap untuk diambil alih investor.
“Di Kota Probolinggo ada dua proyek yang masuk IPRO, yaitu Pasar Agrobis dan pengembangan TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan). Kami diminta oleh Ibu Gubernur untuk terus mempromosikan potensi daerah agar terbuka bagi semua investor,” kata Aminuddin.
Menurutnya, ada tiga langkah strategis yang sedang dipersiapkan untuk memperkuat investasi di Kota Probolinggo.
Pertama, pembentukan perusahaan daerah di bidang penunjang pelabuhan. Kedua, kerja sama dengan PT KAI agar layanan kereta komuter diperluas hingga Probolinggo dan mendukung akses rel menuju pelabuhan.
“Ketiga, kami membuka ruang investasi di sektor perhotelan dan pariwisata, sebagai penunjang kawasan Bromo Tengger Semeru,” tambah Aminuddin.
Sebagai tindak lanjut forum tersebut, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur dengan DPMPTSP kabupaten/kota. Kesepakatan ini bertujuan memperkuat sinergi pelayanan investasi di daerah.
Melalui forum ini, diharapkan setiap daerah di Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo, dapat lebih agresif dalam menarik investor dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. (saw)