Lekok (WartaBromo.com) – Suasana duka masih menyelimuti pesisir Pasir Panjang, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Di tengah pencarian satu korban yang belum ditemukan, warga bersama relawan dan tim SAR menggelar sholat gaib, Kamis (17/7/2025), untuk para korban perahu terbalik yang telah dinyatakan meninggal dunia.
Sholat gaib dilaksanakan di sebuah mushola sederhana yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Puluhan warga, nelayan, relawan, dan petugas gabungan berkumpul, memanjatkan doa bagi korban yang telah ditemukan maupun yang masih dalam pencarian.
Diketahui, musibah tersebut terjadi beberapa hari lalu saat sekelompok pemancing hendak kembali ke daratan usai memancing di tengah laut. Perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang tinggi dan cuaca buruk, hingga akhirnya terbalik.
Sebagian penumpang berhasil diselamatkan, namun empat orang ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya masih belum ditemukan.
Kepala Desa Wates, Makhrus, menyampaikan bahwa sholat gaib ini adalah bentuk penghormatan warga kepada para korban. Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, mulai dari relawan hingga tim penyelamat yang terlibat dalam pencarian korban.
“Iya sholat gaib bersama untuk para korban,” ujar Makhrus.
Pencarian terhadap satu korban yang masih dinyatakan hilang kembali dilanjutkan pada Kamis ini. Namun hingga sore hari, hasilnya masih nihil.
Memasuki hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan melakukan dua kali penyisiran di area laut seluas 41,86 kilometer persegi. Empat SRU (Search and Rescue Unit) dikerahkan, masing-masing dari Basarnas, Puslatpur Marinir, BPBD Kabupaten Pasuruan, dan Ditpolairud Polda Jatim. Pencarian juga didukung oleh para nelayan setempat menggunakan perahu kecil.
Penyisiran dilakukan dengan pola arah utara–timur pada pagi hari, dan utara–barat pada siang hari. Metode ini disusun berdasarkan prediksi arus laut dan kecepatan angin.
Kasat Polair Polres Pasuruan Kota, AKP Edi Suseno mengatakan, proses pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Ia juga mengingatkan agar para nelayan lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan tidak memaksakan diri melaut saat cuaca tidak bersahabat.
“Keselamatan harus menjadi yang utama. Gunakan pelampung dan selalu koordinasi dengan aparat desa atau petugas keamanan sebelum berangkat,” tegasnya.
Sementara itu, korban yang masih dalam pencarian diketahui bernama Kariman alias Daiman (60), warga Desa Branang, Lekok. (don)