Winongan (WartaBromo.com) – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini menegaskan komitmennya untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Pasuruan. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Jagongan Wakil Rakyat (Jawara) yang digelar di Banyubiru Park, Kecamatan Winongan, Kamis (17/7/2025).
Sebelum sesi diskusi dimulai, Zaini bersama jajaran Dinas Pariwisata dan perwakilan Pokdarwis lebih dulu menyusuri kawasan wisata Banyubiru. Mereka meninjau langsung berbagai potensi yang bisa dikembangkan, mulai dari wahana air hingga fasilitas pendukung wisata.
Dalam kesempatan itu, Zaini juga sempat berbincang dengan sejumlah pengunjung untuk mendengar langsung masukan dan keluhan terkait kondisi wisata.
“Kita perlu sentuhan langsung di lapangan, supaya tahu apa saja yang kurang dan apa yang bisa diperbaiki. Wisata itu kalau terus digarap, hasilnya akan kelihatan,” ungkap Zaini.
Dalam forum diskusi, Zaini menekankan pentingnya strategi kolaboratif untuk memajukan wisata lokal. Salah satunya melalui pelibatan influencer dan penguatan peran Pokdarwis.
“Akan saya alokasikan, salah satunya untuk influencer, agar membantu mempromosikan potensi wisata Kabupaten Pasuruan ke dunia luar,” tegas Zaini.
Ia juga menyebut, tren kunjungan wisatawan ke Pasuruan terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Ini menjadi sinyal positif bahwa sektor pariwisata punya potensi besar untuk mendongkrak perekonomian daerah.
“Wisatawan ke depan harus terus naik. Kita ingin menjadikan Pasuruan sebagai jujukan wisata dunia,” tambahnya.
Zaini juga mendorong percepatan pembentukan Perda Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), agar perusahaan-perusahaan di daerah ikut berkontribusi lewat program CSR untuk pembangunan destinasi wisata.
“Kita ingin CSR perusahaan ikut membangun wisata. Jangan hanya dinikmati industrinya, tapi juga dibantu lingkungannya,” ujarnya.
Bachtiari, Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, menambahkan pentingnya memperkecil disparitas pembangunan antara Pasuruan barat dan timur.
“Pasuruan punya potensi besar, dari Danau Ranu, wisata Banyubiru, hingga selametan desa. Tinggal bagaimana mengemasnya menjadi daya tarik unggulan,” jelasnya.
Sementara itu, Arif H. Ayik, Wakil Pokdarwis Kabupaten Pasuruan, menyoroti pentingnya penguatan internal desa wisata agar tidak hanya mengandalkan viralitas.
“Ada beberapa hal yang harus diperkuat secara internal, yakni lembaga, infrastruktur, dan produk di tempat wisata itu agar tuntas. Jadi nggak cuma viral aja, tapi juga berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menyebut, ada sekitar 62 Pokdarwis aktif yang tersebar di seluruh wilayah Pasuruan. Mereka menjadi ujung tombak penggerak wisata berbasis komunitas.
Senada dengan itu, Ferry, seorang konten kreator asal wilayah timur Pasuruan, berharap pemerintah lebih aktif memfasilitasi peran kreator lokal dalam mempromosikan wisata daerah.
“Banyak kreator yang punya semangat, tapi kadang bingung harus mulai dari mana. Kalau ada dukungan fasilitas dan akses informasi dari dinas, kami bisa bantu branding wisata-wisata lokal biar makin dikenal luas,” ungkap Ferry.
Zaini pun menutup diskusi dengan mengajak semua elemen untuk bersatu membangun wisata Pasuruan lebih baik.
“Tonjolkan keunikannya, bersatu membangun wisata. Kolaborasi bersama akan menghasilkan output besar,” pungkasnya. (don)