Viral! Anak di Probolinggo Usir Ibunya Sendiri, Ogah Urus Meski Sudah Tua dan Sakit

208

Probolinggo (WartaBromo.com) – Sebuah video menyayat hati tentang nenek renta yang ditelantarkan dan dianiaya anak kandungnya di Kabupaten Probolinggo viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam rekaman berdurasi dua menit itu, tampak seorang perempuan lansia didorong hingga terjatuh Dalam potongan video lain, ia terlihat terbaring dipinggir jalan, sebelum akhirnya ditolong warga.

Perempuan tua itu belakangan diketahui bernama Mbah Notaji, warga Desa Jambangan, Kecamatan Besuk.

Ia diduga menjadi korban kekerasan dan penelantaran oleh anak perempuannya sendiri, Misrika, yang terang-terangan enggan lagi merawat ibunya.

Tetangga sekitar yang tergugah hati segera menolong. Salah satunya Bu Jum, yang lalu menghubungi Yayasan Griya Lansia milik Arief Camra.

Ia tak tega melihat Mbah Notaji terbaring sendirian di pinggir jalan dengan hanya bertongkat, tubuhnya tergeletak seperti tak berarti.

Kisah pilu ini kemudian dibagikan Arief Camra melalui akun media sosialnya. “Anaknya tidak hanya mengusir, tapi juga mengatakan tidak ingin lagi melihat ibunya, bahkan jika sudah meninggal dunia,” ujar Arief.

Dalam pengakuan Misrika kepada petugas, ia menolak merawat ibunya. Bahkan ia menyatakan tidak akan datang meski sang ibu meninggal dunia.

“Sudah tidak ingin bertemu lagi. Bahkan kalau meninggal, saya gak mau tahu,” ujar Misrika, seperti disampaikan oleh petugas.

Pemerintah desa akhirnya mengambil langkah cepat. Dengan pertimbangan kemanusiaan dan legalitas, serta setelah mediasi dengan keluarga buntu, mereka mengizinkan Mbah Notaji dibawa ke panti jompo di Kota Malang pada Jumat (25/7/2025).

“Anaknya tidak mau lagi mengurus, dan ibunya sudah tidak punya siapa-siapa. Maka kami izinkan petugas sosial membawa Mbah Notaji ke tempat yang lebih layak,” terang Camat Besuk, Abdul Bari.

Sebelumnya, proses mediasi sempat dilakukan oleh TKSK Kecamatan Besuk bersama Pemerintah Desa Jambangan pada 3 Juni 2025, bertempat di rumah Kepala Dusun Saiful.

Namun Misrika bergeming. Ia bersikeras menolak. Alasannya? Luka lama dan konflik keluarga yang belum selesai.

“Katanya sakit hati. Pernah ada pernyataan ibunya menyuruh saudaranya untuk membunuh Misrika. Itu alasannya menolak,” jelas Yayan Sumarsono, petugas TKSK Besuk.

Kini, Mbah Notaji tinggal di bawah pengasuhan yayasan lansia. Di sana, ia bisa tidur tanpa takut didorong, makan tanpa dimarahi, dan berbicara tanpa dimaki.

Namun tetap saja, batinnya mungkin belum sepenuhnya tenang. Ia kehilangan anak yang pernah ia timang sejak kecil. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.